Tanda-tanda Long Covid: Depresi dan Susah Tidur

CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2022 10:01 WIB
Setelah selesai terinfeksi covid, tak semua orang bisa langsung terbebas dari covid begitu saja. Seringkali ada tanda-tanda long covid yang muncul.
Setelah selesai terinfeksi covid, tak semua orang bisa langsung terbebas dari covid begitu saja. Seringkali ada tanda-tanda long covid yang muncul. ( iStock/AaronAmat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah selesai terinfeksi covid, tak semua orang bisa langsung terbebas dari covid begitu saja. Seringkali ada tanda-tanda long covid yang muncul.

Apa saja tanda yang harus diwaspadai?

Long covid masih menjadi ancaman di tengah masyarakat. Di Indonesia, 66,5 persen penyintas Covid-19 mengalami kejadian long Covid. Long Covid bisa dialami seseorang mulai dari empat hingga 12 minggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan long Covid sebagai gejala jangka panjang yang dialami penyintas Covid-19 setelah dinyatakan sembuh.

Sejumlah penelitian menemukan, beberapa orang mengalami efek jangka panjang dari infeksi virus corona (Covid-19), dari kelelahan hingga disfungsi kognitif. Beberapa orang juga dilaporkan mengalami efek psikologis pasca-sembuh dari Covid-19.

Orang yang mengalami long Covid juga mungkin akan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan rumah tangga. Kondisi long Covid, menurut WHO, biasanya dapat didiagnosis pada tiga bulan setelah terinfeksi.

Apa saja tanda-tanda long covid yang sering dialami?

- Sesak napas

 Sesak napas atau napas yang terasa tidak lega juga ditemukan sebagai gejala long Covid yang berlangsung lama. Sekitar 20 persen penyintas mengalaminya hingga sembilan bulan setelah pemulihan.

- Kelelahan atau fatigue

Rasa lelah berlebihan tidak boleh disepelekan apalagi sebelumnya pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dan bergejala.

- Depresi atau kecemasan

Penelitian mencatat bahwa sebanyak 19 persen pasien melaporkan tekanan psikologis hingga bulan kesembilan. Selain itu, tekanan psikologis juga ditemukan sebagai gejala long Covid yang bertahan 9 bulan.

- Anosmia

Hilangnya rasa dan bau ternyata bisa memengaruhi indera penciuman bahkan setelah pasien pulih dari Covid-19.

Sebuah penelitian mengungkapkan lima persen dari pasien terinfeksi Covid-19 mengalami efek berkepanjangan (long covid), yakni kehilangan indra penciuman dan perasa.

Dikutip dari AFP, studi yang diterbitkan oleh BMJ tersebutmengungkapkanempat persen pasien belum pulih indra penciumannya, dan dua persen pasienjuga belum pulih indra perasanya setelah enam bulan tertular virus corona.

- Rambut rontok

Sebuah penelitian mengungkap bahwa beberapa penyintas Covid-19 telah melaporkan rambut rontok sebagai salah satu gejala long Covid atau efek jangka panjang dari SARs-COV-2.

Sebagaimana dilansir Times of India, studi tersebut juga mengatakan bahwa penyintasCovid-19 menghadapi gejala bahkan setelah enam bulan pemulihan, di mana rambut rontok menjadi sumber perhatian utama.

Menurut penelitian yang diterbitkan di The Lancet, seperempat penyintas Covid-19 mengeluhkan rambut rontok sebagai efek samping utama Covid-19.

Selain itu ada beberapa daftar tanda-tanda long covid lainnya yang sering dirasakan para penyintas:

- Gangguan memori, konsentrasi, dan tidur;
- Gangguan tidur
- Nyeri sendi
- Gangguan konsentrasi
- Gangguan indera pengecap atau penciuman
- Cemas dan depresi
- Batuk
- sakit dada
- batuk terus menerus
- kesulitan bicara;
- nyeri otot;
- demam.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER