Fungsi minuman yang seharusnya menghidrasi tidak berlaku pada minuman bersoda. Pasalnya, minuman bersoda justru bisa menimbulkan dehidrasi.
Kafein yang terkandung dalam soda bersifat diuretik, yang membuat Anda lebih sering buang air kecil. Kondisi ini akan mengeluarkan banyak air dari tubuh tanpa menggantinya secara efektif.
Sebuah meta-analisis yang dilakukan pada Mei 2014 dalam jurnal Aterosclerosis menemukan, satu porsi harian minuman bersoda atau minuman manis lainnya dikaitkan dengan peningkatan 16 persen risiko penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dikutip dari Live Strong, hal yang sama juga berlaku bagi soda diet. Semua jenis minuman bersoda ditemukan dapat meningkatkan risiko stroke.
Lihat Juga : |
Minuman bersoda juga ditemukan dapat meningkatkan risiko kanker. Studi pada 60 ribu orang mendapati mereka yang minum dua porsi atau lebih soda per minggu, 87 persen lebih mungkin mengembangkan kanker pankreas ketimbang orang yang tidak minum soda.
Perempuan pascamenopause yang banyak minum soda juga berisiko lebih tinggi terkena kanker lapisan dalam rahim.
Asam urat adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dan nyeri pada persendian, terutama jempol kaki. Asam urat biasanya terjadi ketika kadar asam urat yang tinggi dalam darah menumpuk dan membentuk kristal.
Fruktosa dalam minuman bersoda adalah karbohidrat utama yang diketahui dapat meningkatkan kadar asam urat.
Selain itu, penelitian jangka panjang juga mengaitkan minuman bersoda dengan 75 persen peningkatan risiko asam urat pada wanita dan hampir 50 persen pada pria.
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan gula darah secara bertahap dapat meningkatkan risiko demensia. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar gula darah, semakin tinggi pula risiko demensia.
(del/asr)