Beras basmati atau terkenal dengan sebutan nasi kebuli ini ternyata cocok untuk penderita diabetes atau yang ingin menurunkan kadar gula darah.
Kata Johanes, beras ini mengandung magnesium yang cukup tinggi. Magnesium memiliki peran yang cukup besar dalam regulasi insulin. Ketika insulin terkontrol, gula dalam darah pun bisa lebih mudah dikendalikan.
Selain itu, lanjut Johanes, sifatnya yang tetap pera, tidak pulen, dan teksturnya yang tidak berubah setelah dimasak bisa bikin diabetes mundur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beras ini biasanya tetap utuh setelah dimasak. Teksturnya ringan, tidak lengket, intinya tidak pulen kaya beras rojo lele," kata Johanes.
Kata dia, sifat beras yang tidak lengket ini membuat pati yang terkandung dalam beras tidak tergelatinisasi. Akibatnya, pati yang dilepaskan oleh beras ini lebih lambat masuk ke darah.
"Makanya pas dimakan, gula darah tidak akan meningkat, tidak melonjak," katanya.
Beras hitam memang tidak sepopuler beras merah. Tapi beras ini diyakini memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh, terutama bagi penderita diabetes.
Beras ini, kata Johanes, mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Antioksidan ini bisa melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
"Beras hitam juga membuat kita kenyang lebih lama. Makanya, makan sedikit saja sudah kenyang. Ini juga yang membuat lonjakan gula darah tak mungkin terjadi," kata dia.
Menukil Healthline, sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa makan nasi hitam yang mengandung antosianin dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Beras hitam juga kaya serat. Dalam 100 gram beras hitam mentah mengandung:
- protein 9 gram
- karbohidrat 75,6 gram
- lemak 3,33 gram
- serat 2.2 gram
- zat besi 2,4 miligram
Beras hitam tidak mengandung gula. Meskipun tinggi karbohidrat, namun dicerna dengan lambat dan tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Itulah tiga jenis beras terbaik untuk mencegah diabetes. Anda tak perlu khawatir karena beras-beras di atas tak menyebabkan lonjakan kadar gula darah saat dikonsumsi.
(tst/asr/bac)