Citra Punk di Tangan Desainer Vivienne Westwood

CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2022 13:00 WIB
Nama desainer Vivienne Westwood tak bisa dilepaskan dengan citra skena punk. Ia menjadi salah satu yang turut melahirkan skena punk di Inggris pada era 1970-an.
Desainer Vivienne Westwood bersama manajer Sex Pistols Malcolm McLaren. (Daily Mirror / Bill Kennedy/Mirrorpix/Mirrorpix via Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nama desainer asal Inggris Vivienne Westwood tak bisa dilepaskan dari citra skena punk. Ia bahkan disebut-sebut sebagai 'godmother of punk'.

Westwood meninggal dunia di London, Inggris, pada Kamis (29/12) waktu setempat. Desainer ikonik ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 81 tahun.

"Vivienne terus melakukan hal-hal yang disukai hingga saat-saat terakhir. Mendesain, mengerjakan karya seni, menulis buku, dan mengubah dunia jadi lebih baik," tulis sebuah pernyataan di akun Instagram miliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Westwood juga telah menjalani kehidupan yang luar biasa. Pernyataan itu melanjutkan bahwa inovasi dan pengaruh Westwood selama 60 tahun terakhir sangatlah besar.

Sepanjang kariernya, Westwood identik dengan citra skena punk. Ia menjadi salah satu yang turut melahirkan skena punk di Inggris pada era 1970-an.

Di era itu, skena punk tumbuh subur di Inggris. Seolah ingin mengganggu ketenangan masyarakat, mereka justru bergembira dengan musik yang ingar bingar, memberontak, lengkap dengan dandanannya yang di luar nalar.

Westwood dikenal cukup dekat dengan band punk legendaris asal Inggris, Sex Pistols. Band yang digawangi sosok ikonik Sid Vicious ini ibarat 'dewa' di dalam skena punk.

Gara-garanya adalah kedekatan Westwood dengan Malcolm McLaren, manajer Sex Pistols yang juga dijuluki sebagai 'godfather of punk'. Keduanya berperan cukup besar dalam perkembangan skena punk, termasuk urusan musik, budaya yang mengelilingi, hingga perkara fesyen yang nyeleneh.

Salah satunya diperlihatkan dalam toko yang berada di Kings Road, London, yang dimiliki oleh Westwood. Toko bernama SEX ini jadi satu-satunya pemasok pernak-pernik punk dan merchandise punk yang kala itu masih dianggap tabu.

Kaus compang-camping, platform shoes yang tebal hanya sedikit dari fashion item yang disediakan di toko SEX. Tak cuma itu, busana-busana bersifat fetish juga jadi salah satu yang hadir di toko ini.

Tak cuma sekadar busana, Westwood juga kerap mengeluarkan apa yang menjadi pandangannya lewat fesyen. Berbagai kaus dengan tulisan slogan-slogan yang melawan kemapanan dan penguasa pun keluar.

FILE - British fashion designer Vivienne Westwood waves to the audience after presenting the Vivienne Westwood fashion collection from the men's Spring/Summer 2013 collection, part of the Milan Fashion Week, unveiled in Milan,  June 24, 2012. Westwood, an influential fashion maverick who played a key role in the punk movement, died Thursday, Dec. 29, 2022, at 81. (AP Photo/Luca Bruno, File)Vivienne Westwood meninggal dunia di London, Inggris pada Kamis (29/12). (AP/Luca Bruno)

Salah satu yang paling ikonik adalah kaus bergambar Ratu Elizabeth II dengan peniti yang menancap di bibirnya. Tulisan 'God Save the Queen' tersemat mengelilingi gambar.

Karya-karyanya selalu dibuat berdasarkan gerakan subkultur dan melawan tren high fashion yang kala itu tengah ramai. Punk, kala itu, jadi salah satu gerakan subkultur yang paling kuat di Inggris.

Menukil L'officiel, Westwood adalah pelopor yang membawa dunia aktivisme ke dalam busana. Interpretasi Westwood tentang estetika punk selalu menjadi ekspresi visual dari gaya hidup para pemberontak.

Sampai saat ini, karya Westwood di skena punk juga tetap dipandang signifikan secara historis. Apa yang dibuatnya pada masa lampau kini diadaptasi oleh para penerusnya di skena punk

(tst/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER