ORBITUARI

Vivienne Westwood, Desainer Ikonik Inggris si 'Ratu Punk'

CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2022 10:30 WIB
Tak cuma dikenal sebagai seorang desainer ikonik, Vivienne Westwood juga merupakan salah satu nama penting di skena punk.
Tak cuma dikenal sebagai seorang desainer ikonik, Vivienne Westwood juga merupakan salah satu nama penting di skena punk. (REUTERS/ALESSIA PIERDOMENICO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Desainer ikonik asal Inggris Vivienne Westwood meninggal dunia di London, Inggris, pada Kamis (29/12). 'Ratu punk' itu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 81 tahun.

Westwood adalah seorang idealis yang namanya terpatri dalam skena punk dunia. Namanya mulai muncul saat gerakan punk tengah meramaikan kota-kota besar di Inggris.

Sebagai ikon fesyen di skena punk, karya-karya yang ditelurkan Westwood selalu berupa melawan mode kelas atas yang kala itu mendominasi. Karya-karyanya diwarnai dengan elemen-elemen punk yang menyalak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Westwood, busana adalah senjata. Tak cuma untuk tampil gaya, busana adalah bentuk identitas diri dan menjadi medium bagi pandangan-pandangannya yang penuh dengan perlawanan.

Mengutip CNN, perempuan bernama lengkap Vivienne Isabel Swire ini lahir pada 8 April 1941 silam di Desa Tinthwhistle, Derbyshire, Inggris. Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.

Ibunya bekerja sebagai penenun di pabrik kapas lokal. Sementara sang ayah berasal dari keluarga pembuat sepatu.

Bakat Westwood dalam dunia mode tampaknya sudah muncul sejak dini. Di usia remajanya, ia telah mulai membuat pakaian untuk dirinya sendiri.

Setelah bersekolah di Harrow School of Art, ia kemudian bekerja sebagai guru sekolah dasar. Ia kemudian menikah dengan seorang pekerja pabrik, Derek Westwood pada 1962 silam dan menjalani kehidupan yang biasa saja.

Namun, semuanya berubah saat ia berpisah dengan Derek dan bertemu Malcolm McLaren. McLaren dikenal sebagai manajer dari band punk legendaris Sex Pistols.

"Saya merasa ada begitu banyak pintu yang harus dibuka. Dia [McLaren] memiliki kunci untuk semuanya," ujar Westwood dalam sebuah wawancara bersama Newsweek pada 2004 lalu.

FILE PHOTO: Fashion designer Vivienne Westwood speaks at an event at which a collection of punk memorabilia belonging to Joe Corre, the son of Malcolm McLaren, the former manager of the Sex Pistols and Westwood, was burnt on a boat on the River Thames, in London, Britain November 26, 2016. REUTERS/Neil Hall/File PhotoTak cuma dikenal sebagai seorang desainer, Vivienne Westwood juga merupakan nama penting di skena punk. (REUTERS/Neil Hall)

Bisa dibilang, skena punk Inggris di era 1970-an bakal jadi hal yang muskil tanpa kehadiran keduanya. McLaren disebut-sebut sebagai 'Godfather of Punk', sementara Westwood adalah 'Godmother of Punk'.

Kala itu, Westwood bersama McLaren membuka butik bernama SEX yang menjadi representasi fesyen skena punk.

SEX menghadirkan busana-busana eksentrik seperti platform shoes yang tebal, kaus bertuliskan slogan-slogan perlawanan, hingga pakaian-pakaian yang bersifat fetish. Mereka juga pernah merilis kaus yang memperlihatkan sosol Ratu Elizabeth II dengan peniti yang menancap di bibirnya, bersama dengan slogan bertuliskan 'God Save the Queen'.

Pada tahun 1981, Westwood meluncurkan koleksi pertamanya yang dipamerkan dalam runway. Busana netral gender mendominasi koleksinya.

Westwood tampaknya mempelajari teknik menjahit lama, yang kemudian ditiru oleh desainer Inggris lainnya seperti John Galliano dan Alexander McQueen.

Berkat karya-karyanya yang selalu 'di luar batas', John Fairchild, editor Women's Wear Daily menempatkan Westwood sebagai salah satu dari enam desainer paling berpengaruh pada abad ke-20. Selain Westwood, ada juga nama lain seperti Yves Saint Laurent, Karl Lagerfeld, Giorgio Armani, Christian Lacroix, dan Emanuel Ungaro.

Pada tahun 1992, Westwood menikah dengan seorang mahasiswa desain Austria, Andreas Kronthaler, yang usianya 25 tahun lebih muda darinya. Mereka bekerja sama dalam satu lini busana.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah kematian Westwood, Kronthaler mengaku bakal melanjutkan lini busana yang dikembangkannya bersama sang istri.

"Kami telah bekerja sampai akhir dan dia telah memberi saya banyak hal untuk melanjutkannya," ujar Kronthaler.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER