Cerita Tasya Kamila Alami Alergi Setelah Melahirkan dengan ERACS

CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2023 18:45 WIB
Mantan artis cilik Tasya Kamila berbagi pengalamannya melahirkan dengan operasi caesar metode ERACS. Ia bahkan mengaku sempat mengalami alergi.
Tasya Kamila berbagi pengalamannya melahirkan bayi keduanya dengan metode ERACS. (CNN Indonesia/Andito Gilang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan artis cilik, Tasya Kamila membagikan momen bahagia atas kelahiran putri keduanya. Kabar kelahiran putri kedua yang diberi nama Shafanina Wardhana Bachtiar itu dia bagikan melalui akun Instagramnya.

"Alhamdulillah, our baby girl is here. Shafanina Wardhana Bachtiar," tulis Tasya dalam akun instagram yang juga memperlihatkan foto putrinya itu.

Bukan hanya membagikan momen bahagia kelahiran putri keduanya, Tasya juga membagikan proses melahirkan yang dia jalani. Tasya mengaku melakukan metode ERACS untuk melahirkan Shafanina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dalam proses melahirkan sebelumnya dia melakukan caesar biasa, kini metode ERACS dipilih karena disebut-sebut lebih cepat pulih pascaoperasi.

[Gambas:Instagram]



Merujuk ucapan dokternya, Tasya menyebut yang membuat ERACS berbeda hanya terletak pada anastesinya. Dosis obat anti-nyeri akan ditingkatkan, sementara obat kelumpuhan justru dikurangi.

"Sehingga harapannya kita bisa lebih cepat pulih, bergerak, bahkan kalau enggak ada masalah 2 jam post-op [setelah operasi] udah bisa coba duduk loh," kata Tasya membagikan pengalamannya melalui Instagram story miliknya. CNNIndonesia.com telah meminta izin mengutip unggahan tersebut.

Memang ada hal berbeda yang dirasakan antara caesar biasa dengan metode ERACS. Saat melakukan caesar biasa 3,5 tahun lalu, dia bahkan harus berpuasa dalam waktu yang lebih lama.

Selain itu, setelah operasi pun tidak boleh bergerak bebas. Duduk pun dilarang dalam kurun waktu 24 jam setelah operasi.

Sempat mengalami alergi obat

Tasya Kamila saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (29/4).Tasya Kamila berbagi pengalamannya melahirkan dengan metode ERACS. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)

Meski terdengar mudah dan cepat, tapi ada hal yang kurang menyenangkan harus dialami Tasya. Saat proses operasi hendak dilakukan, dia justru mengalami reaksi alergi terhadap obat.

"Nah, tapi plot twist-nya ternyata saat operasi, reaksi aku terhadap obat-obat anti nyeri dengan ERACS tidak seindah itu hiks," kata Tasya.

Lima menit setelah suntik anestesi epidural, Tasya mengaku pusing. Dia sempat mencoba fokus dengan melihat lampu operasi, tapi dia tetap tidak bisa fokus.

Bahkan, Tasya juga sempat muntah hingga lima kali saat operasi berlangsung. Setelah muntah, dia mulai merasa lebih nyaman walau rasa pusing masih belum hilang.

"Tapi alhamdulillah sempat lihat bayi diangkat dari perut dan dengar suara tangisannya yang kuat," kata dia.

Setelah bayi lahir, Tasya pun mengaku mulai merasa ngantuk dan meminta izin untuk tidur kepada dokter yang bertugas menyelesaikan operasi.

"Untuk masih bisa bangun. Tapi kebangunnya pun enggak enak karena aku tiba-tiba gatal banget seluruh muka dan beberapa bagian badan," kata dia.

Di momen tersebut, para dokter pun menjelaskan bahwa Tasya memang mengalami alergi morfin. Meski demikian, menurutnya gatal-gatal memang efek samping dari operasi caesar dengan metode ERACS.

"Yang lebih dipermasalahin mual muntahnya, sih. Jadi pascaoperasi aku enggak dikasih obat anti-nyeri yang standar ERACS," kata dia.

Efeknya tentu saja ada. Tasya tak bisa pulih sesuai keinginannya yang disebut bisa duduk dua jam setelah operasi. Bahkan, dia masih merasa pusing setelah dibawa ke kamar rawat jalan. Hal ini sempat membuat Tasya merasa stres dan sempat menangis.

Meski demikian, semua hal tersebut bisa dilalui. Setelah 15 jam, Tasya sudah bisa belajar duduk dan berjalan sebelum obat anti-nyeri didapatnya.

"Karena sudah tidak pusing, satu jam kemudian akhirnya dicoba memasukkan obat anti-nyeri. Dan benar keren, langsung berkurang sakitnya," kata Tasya.

(tst/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER