Ternyata Tak Semua Ibu Melahirkan Bisa Pakai Metode ERACS, Cek di Sini

CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2023 17:30 WIB
Metode melahirkan caesar dengan ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Surgery kini jadi pilihan banyak ibu hamil. Tapi tak semua boleh memakai metode ini.
Metode melahirkan caesar dengan ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Surgery kini jadi pilihan banyak ibu hamil. Tapi tak semua boleh memakai metode ini.( iStockphoto/FatCamera)
Jakarta, CNN Indonesia --

Metode melahirkan caesar dengan ERACS atau Enhanced Recovery After Cesarean Surgery kini jadi pilihan banyak ibu hamil. Alasannya, metode ini bisa membuat pasien lebih cepat pulih pascaoperasi.

ERACS diklaim bisa membuat ibu duduk, berjalan dan melakukan beberapa aktivitas hanya dalam waktu dua jam setelah melahirkan. Tapi ternyata tidak semua ibu hamil bisa memilih metode ini saat melahirkan.

"Benar, tidak semua. Walau metode ini dipercaya sangat aman tapi tetap ada pasien tertentu yang dianjurkan tidak melakukannya," kata Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Muhammad Fadli saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa saja yang tidak boleh melahirkan dengan metode ERACS?

ERACS kata Fadli adalah metode caesar yang cepat pulih dan mengurangi rasa sakit. Pada metode ini ada beberapa dosis dan jenis obat yang akan disesuaikan.

Oleh karena itu, tindakan ERACS dianjurkan untuk operasi yang clean case atau tidak berisko tinggi dan elektif.

"Contoh apabila kasus dengan risiko pendarahan yang banyak atau ibu dengan underlining disease seperti jantung maka tidak dianjurkan menggunakan ERACS," kata dia.

Berikut beberapa orang yang tidak bisa melakukan operasi ERACS saat melahirkan:

1. Preeklamsia

Saat ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi yang berujung pada preeklamsia maka operasi ERACS tidak bisa dilakukan. Sebab ada beberapa obat yang tidak bisa diberikan.

Selain itu, ERACS pada ibu dengan tekanan darah tinggi justru berisiko gagal dan bisa berakibat fatal.

2. Anemia berat

Ibu yang mengalami anemia atau kurang darah tidak bisa melakukan ERACS. Tidak berbeda dengan pasien preeklamsia, orang anemia berat tidak bisa menerima obat-obatan tertentu yang memang digunakan dalam metode operasi ini.

3. Diabetes

Diabetes termasuk penyakit yang cukup berbahaya. Menurut Fadli, sangat tidak dianjurkan ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes tidak terkontrol melakukan operasi ERACS.

4. Gangguan kecemasan tinggi

Pasien dengan gangguan kecemasan tinggi tidak dianjurkan melakukan operasi caesar dengan metode ERACS.

"Ini akan sangat berpengaruh pada proses operasi, makanya ketika memilih ERACS, semua prosedur harus dipenuhi," kata dia.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER