Tak Ada Lagi Atraksi Gajah di Taman Nasional Way Kambas

CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2023 12:00 WIB
Gajah-gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. (Regina Safri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, ditutup sementara. Penutupan ini juga untuk pengelola melakukan pembenahan demi menjadikan Taman Nasional Way Kambas sebagai tempat yang ramah gajah.

Sebenarnya, sudah nyaris tiga tahun Taman Nasional Way Kambas ditutup sementara. Alasan pertama karena pandemi Covid-19 sehingga tempat ini menutup pintu untuk kunjungan wisata.

Lalu belakangan, momentum penutupan sementara Taman Nasional Way Kambas dimanfaatkan untuk mengevaluasi pengelolaan tempat konservasi ini. Jika nanti tempat ini sudah dibuka, wisatawan tidak akan lagi menikmati atraksi gajah.

Evaluasi yang dilakukan agar hidup gajah lebih sejahtera dan bahagia. Menurut Humas Taman Nasional Way Kambas Sukatmoko, gajah-gajah di Way Kambas selama ini terlalu banyak dilibatkan dalam aktivitas yang memuaskan wisatawan.

Dari mulai melakukan atraksi, menjadi tunggangan wisatawan, sampai disuruh menendang bola, di mana gajah-gajah terlalu dibebani. Sukatmoko menerangkan, ada sejumlah perubahan wisata andai taman nasional itu dibuka kembali pada pertengahan 2023.

"Kami mengevaluasi wisata yang lebih baik lagi. Kami coba membuat Way Kambas wisata yang ramah gajah. Salah satunya kita coba meniadakan kegiatan yang jadi favoritnya pengunjung, atraksi dan tunggang gajah kita tiadakan," ungkap Sukatmoko ketika dihubungi detikcom.

Sebagai gantinya, Taman Nasional Way Kambas bakal dibuat dengan konsep tempat wisata yang lebih edukatif. Wisatawan bisa berkunjung ke pusat pelatihan gajah untuk memperoleh pembelajaran tentang gajah.

"Kemudian pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan gajah, contohnya ikut memandikan gajah, melakukan cek kesehatan, memberi makan gajah ataupun ikut angon (menggembala gajah)," terangnya.

Wisatawan, kata dia, juga akan diajak mengamati perilaku gajah langsung di alam. Kegiatan-kegiatan itu diharapkan bisa mengenalkan kehidupan gajah kepada wisatawan.

"Ada beberapa spot pengamatan satwa termasuk pengamatan gajah. Jadi melihat dari jauh bagaimana perilaku gajah ketika ada di dalam. Jadi gajah-gajah yang kita gembalakan itu dia secara alami makan sendiri, mencari rumput, bersosialisasi di kelompoknya," tuturnya.

Dengan rencana konsep tempat konservasi yang baru di Taman Nasional Way Kambas itu, Sukatmoko berharap gajah dan wisatawan mendapat manfaat, terutama gajah tidak perlu tertekan karena diperintah untuk melakukan atraksi.

"Dengan begini satwa merasa nyaman, merasa tidak harus dipaksa membawa beban. Gajah kok harus disuruh main bola, main bola ya orang, masa gajah main bola. Itu secara kehewanan bisa lebih baik," kata dia.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK