11 Tips Buat Orang Tua Agar Anak Tak Jadi Korban Penculikan
Anak korban penculikan di Jakarta Pusat, Malika Anastasya yang baru berusia 6 tahun telah ditemukan. Malika hilang diculik sejak Desember 2022 lalu.
Saat ditemukan, Malika berada di daerah Ciledug, Tangerang Selatan dengan keadaan yang cukup mengkhawatirkan.
Penculikan memang bisa terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tugas para orang tua adalah menjaga anaknya, agar tak menjadi korban penculikan yang kini kian merajalela.
Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan penting untuk mengedukasi anak agar tak mudah dibawa oleh penculik atau orang tak dikenal.
"Orang tua perlu dan penting mengedukasi anak-anaknya. Mengedukasi anak merupakan salah satu cara menghindari anak-anak menjadi korban penculikan," kata Retno melalui keterangan tertulis.
Retno membagikan tips mengedukasi anak, agar terhindar dari penculikan. Berikut tipsnya:
1. Ajari cara merespon situasi berbahaya
Mengajari anak merespon sesuatu yang berbahaya sedini mungkin sangat penting dilakukan. Misalnya mengajari anak agar berteriak minta tolong saat ada orang tak dikenal mengajak atau memaksa pergi bersama.
2. Waspada terhadap orang baru
Ajari anak untuk waspada kepada orang yang baru dikenal. Beri tahu Anak agar tidak mudah percaya terhadap orang baru.
Ajari anak untuk menolak pemberian makanan, permen, atau sesuatu yang menarik perhatiannya dari orang tak dikenal terutama saat tidak ada orang tua di sampingnya.
3. Beri pengertian agar tak ikut orang lain
Ajari anak dan beri dia pengertian dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, tentang bahaya ikut bersama orang tak dikenal.
4. Pastikan anak selalu bersama orang tua
Tekankan pada anak agar tidak berpisah dari orangtua. Terutama saat berada di keramaian. Ajarkan juga pada anak apa yang harus dilakukan bila tersesat atau terpisah dari orang tua.
Beritahu mereka untuk tidak pergi sendiri ke suatu tempat tanpa didampingi orang tua, kakak atau orang yang bisa dipercaya.