Ciki ngebul jadi salah satu jajanan 'tradisional' yang digemari sebagian besar anak. Jenis jajanan murah dan menarik ini telah dijajakan sejak lama.
Tapi, akhir-akhir ini laporan keracunan dan masalah kesehatan lainnya setelah konsumsi ciki ngebul berdatangan. Korbannya pun kebanyakan anak-anak.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sedikitnya ada tiga laporan yang masuk akibat mengonsumsi ciki ngebul sepanjang 2022. Keluhan yang dialami anak-anak dari berbagai daerah ini mulai dari luka bakar, keracunan massal, hingga perasaan tidak nyaman pada perut setelah makan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui Surat Edaran yang diteken pada 6 Januari 2023 lalu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen) P2P Maxi Rein Rondonuwu membeberkan bahaya mengonsumsi ciki ngebul.
Ciki ngebul, kata Maxi, tidak hanya memberikan rasa dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap. Asap pada makanan ini berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen, yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.
"Penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan," kata Maxi dalam SE yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/1).
Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat konsumsi ciki ngebul.
Nitrogen cair yang sangat dingin pada ciki ngebul bisa menyebabkan radang dingin hingga luka bakar. Terutama saat nitrogen cair terkena jaringan lunak, seperti kulit.
![]() |
Uap yang dihasilkan ciki ngebul bisa menyebabkan sesak napas. Uap yang dihasilkan oleh makanan yang diproses nitrogen cair memang bisa menyebabkan gangguan napas yang cukup parah.
Suhu yang amat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh bisa menimbulkan sensasi terbakar pada tenggorokan.
Bahkan, pada kasus yang sangat parah, ciki ngebul bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ tubuh.