Warga Singapura juga merayakan Tahun Baru Imlek sebagai salah satu hari libur paling menguntungkan sepanjang tahun.
Lantaran terdapat komunitas Tionghoa yang begitu besar di Singapura, perayaan budaya Imlek juga dirayakan di negara tersebut. Beberapa di antaranya adalahhóng bāo, makan malam keluarga besar, petasan, dan warna merah yang menyelimuti di seluruh rumah dan di seluruh kota.
Untuk etnis Peranakan di Singapura, mereka menyajikan makanan di hari tersebut dengan porselen merah dan emas, menggunakan garpu dan pisau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada salah satu warga yang membuat kue beras ketan bernamanian gao. Kue itu menjadi kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.
Sama halnya dengan negara lain, Tahun Baru Imlek juga dijadikan hari libur nasional di Malaysia. Hal ini dikarenakan Malaysia berasal dari komunitas imigran Tionghoa yang terhitung besar.
Selama tahun-tahun non-pandemi, masyarakat disuguhkan pertunjukan naga dan singa di jalanan sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru tersebut. Perayaan pesta keluarga besar dengan makanan tradisional China juga merupakan sebuah kebiasaan dari tahun ke tahun.
Warga Filipina biasanya merayakan Tahun Baru China dengan mendekorasi tempat dengan pernak-pernik merah. Ada juga pertunjukkan tarian naga dan singa yang ditampilkan pada perayaan ini.
Masyarakat di sana juga mengonsumsi mie panjang untuk merepresentasikan hidup yang sehat dan panjang umur.
Dalam merayakan Tahun Baru China, ada beberapa hal unik yang biasanya dilakukan masyarakat Taiwan. Salah satunya adalah bersih-bersih rumah.
Membersihkan rumah di hari raya tersebut diyakini mampu menyingkirkan segala kesialan yang menumpuk di rumah selama setahun sebelumnya.
Selain itu, masyarakat Taiwan juga akan memasang kembang api untuk mengusir roh jahat. Secara tradisional, kegiatan ini dilakukan untuk mengusir Nian, monster mistis yang dipercaya pernah menguntit sebuah desa.
Namun kini, menyalakan petasan ditujukan untuk mengusir roh jahat secara umum.
Di Mongolia, Hari Raya Imlek dikenal sebagai Tsagaan Sar atau Bulan Putih. Buuz kukus merupakan makanan utama bagi warga negara itu untuk merayakan Imlek.
Buuz berukuran lebih besar dari pangsit asal China. Buuz terbuat dari daging kambing atau sapi, dibumbui secara tradisional dengan biji jintan dan kemudian dikukus.
Tsagaan Sar merupakan waktu masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga mereka. Untuk mempersiapkan buuz, keluarga Mongolia membuat beberapa nampan buuz dan disimpan di luar ruangan.
Negara kecil Brunei merayakan Tahun Baru Imlek terutama karena para imigran Tionghoa yang membawa serta tradisi Tahun Baru mereka ke negara tersebut.
Pasalnya, sekitar 10 persen populasinya adalah masyarakat Tionghoa. Mereka merayakan hari raya itu dengan pertunjukkan barongsai dan pesta open house.
Itu dia sejumlah tradisi Imlek di berbagai negara yang menarik untuk diketahui.
(del/chs)