Setidaknya terdapat 13 maskapai internasional yang telah mengajukan untuk penerbangan langsung atau direct flight ke Bali. Jika terwujud, Bali diprediksi akan lebih banyak dikunjungi turis asing, karena akses yang semakin mudah.
Rencana terbang maskapai internasional ke Bali itu disampaikan General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan. Sederet maskapai tersebut berasal dari Jepang, India, Amerika Serikat, China, sampai Rusia.
"Ke depan akan bertambah, iya, dengan penerbangan langsung dari China. Pengajuan untuk regular flight sudah ada, sudah mengajukan slotnya juga, tapi belum diimplementasikan," jelas Handy di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali, Badung, Bali, sepert dikutip dari detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 13 maskapai sebenarnya sebelumnya sudah masuk tahun Bali tahun lalu. Sementara itu, untuk slot yang ada pada musim kemarau 2023, ada sekitar 13 maskapai yang belum masuk pasar.
"Mereka harus mengajukan lagi agar flight approved (FA). Kapan dilaksanakan, tipe pesawatnya apa, jam berapa masuk Bali, slotnya dengan origin-nya (asalnya) itu masih kami tunggu," kata Handy.
"Kami sih terbuka, bebas. Memang beberapa usulan segera masuk, misalnya India, karena WNA dia nomor dua. Ini juga kami tunggu direct flight dari India ke Indonesia," tambahnya.
Handy mengungkapkan, untuk penumpang dari China, kedatangan bukan hanya lewat penerbangan langsung, tapi juga melalui reguker flight. "Bisa lewat Cathay Pacific Singapura, Malaysia via Jet, dan lainnya," imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan, terdapat 13 maskapai yang mengajukan permohonan penerbangan langsung ke Bali. Empat di antara maskapai yang mengajukan permohonan itu berasal dari China.
"Sampai Maret 2023 nanti, ada 13 maskapai penerbangan yang sudah mengajukan. Empat itu dari China, regular flight, mudah-mudahan cepat," ucapnya.
(wiw)