Apa Itu PTSD seperti yang Dialami Venna Melinda Pasca Kasus KDRT

CNN Indonesia
Rabu, 15 Feb 2023 19:00 WIB
Venna Melinda mengaku alami PTSD (post-traumatic stress disorder) setelah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Ferry Irawan. Apa itu PTSD?(Tangkapan layar instagram @bramastavrl)
Jakarta, CNN Indonesia --

Venna Melinda mengaku alami PTSD (post-traumatic stress disorder) setelah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Ferry Irawan. Apa itu PTSD?

Venna Melinda menceritakan hal tersebut setelah mendatangi Komnas Perempuan untuk berkonsultasi pada Selasa (14/2).

Komisioner Komnas Perempuan mengatakan kepada Venna bahwa dirinya masih di masa-masa menderita depresi akibat menjadi korban KDRT, walaupun terlihat baik-baik saja.

"Post trauma ya namanya," katanya seperti diberitakan 20Detik, Rabu (15/2).

Kondisi tersebut membuatnya dari luar terlihat seperti baik-baik saja, bisa menjelaskan permasalahannya, berbicara dengan orang lain, serta tampak bersemangat.

"Tapi sebenarnya di dalam kamu tuh, kamu masih depresi. Namanya post trauma," kata Venna, menirukan kata-kata komisioner.

Ia pun mengaku kini perlahan mulai tenang usai melewati permasalahan KDRT. Namun, ibu dua anak itu menyatakan belum mengambil tawaran pekerjaan baru demi fokus pemulihan.

Venna Melinda PTSD, apa itu?

Menukil Mayo Clinic, post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma merupakan kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa menakutkan yang dialami atau disaksikan penderitanya.

Pasalnya, setidaknya separuh orang di Amerika Serikat pernah mengalami peristiwa traumatis. Di antara kelompok ini, sebanyak 10 persen pria dan 20 persen wanita mengalami PTSD.

Wanita disebut lebih sering mengalami pengabaian atau pelecehan selama masa kanak-kanak daripada pria. Mereka juga lebih sering mengalami kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Wanita juga cenderung mengalami trauma secara berbeda dari pria.

Gejala PTSD termasuk kilas balik, mimpi buruk dan kecemasan yang parah, serta pikiran yang tidak terkendali tentang peristiwa menyeramkan tersebut.

Kebanyakan orang yang mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan sementara untuk menyesuaikan dan mengatasinya. Namun, dengan waktu dan perawatan diri yang baik, orang-orang yang mengalami peristiwa ini biasanya menjadi lebih baik.

Jika gejalanya memburuk, berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, dan mengganggu aktivitas sehari-hari, mereka mungkin menderita PTSD.

Gejala PTSD

Gejala PTSD umumnya dikelompokkan menjadi empat jenis, yakni ingatan yang mengganggu, penghindaran, perubahan negatif dalam pemikiran dan suasana hati, serta perubahan dalam reaksi fisik dan emosional.

Gejala juga dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau bervariasi dari orang ke orang.

PTSD dapat berkembang menjadi permasalahan lain dengan kesehatan dan kehidupan, seperti penggunaan alkohol dan narkoba, kecemasan, depresi, pikiran tentang menyakiti diri sendiri atau orang lain, dan masalah di tempat kerja dan dalam hubungan pribadi.

Jika tidak diobati, PTSD bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Pengobatan dapat membantu kondisi ini meskipun peristiwa traumatis itu terjadi bertahun-tahun yang lalu.

Bagi sebagian orang, pengobatan dapat menyembuhkan PTSD. Bagi yang lain, itu bisa membuat gejala menjadi kurang intens.

Itulah penjelasan soal Venna Melinda PTSD.

(del/chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK