Diidap Ratusan Warga Sulteng, Apa Itu 'Demam Keong'?

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2023 11:15 WIB
Lebih dari 200 orang dilaporkan terkena 'demam keong' di Sulawesi Tengah. Apa itu demam keong?
Ilustrasi. Lebih dari 200 orang dilaporkan terkena 'demam keong' di Sulawesi Tengah. (Istockphoto/gaffera)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari 200 orang dilaporkan terkena 'demam keong' di Sulawesi Tengah. Apa itu demam keong? Apa penyebabnya?

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa penyakit demam keong masih sulit deradikasi.

"Tempat berkembang si keong sangat kecil seperti di daun jadi kesulitan kita memberantas si keong ini," kata Nadia, seperti yang diberitakan Detik, Rabu (15/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski pengobatan demam keong sempat terkendala lantaran ketersediaan stok obat, pemerintah memastikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah memproses pengiriman obatnya.

Sulawesi Tengah disebut menjadi satu-satunya wilayah endemis demam keong di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Poso dan Sigi.

"Ada 256 kasus [demam keong]. Prevalensinya 1,45," ujar Nadia.

Apa penyebab demam keong?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, demam keong atau yang dikenal dengan istilah schistosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit (trematoda).

Ada dua bentuk utama schistosomiasis yakni usus dan urogenital. Penyakit ini disebabkan oleh lima spesies utama cacing parasit.

Dari segi dampak, penyakit ini menempati urutan kedua setelah malaria sebagai penyakit parasit yang paling mematikan. Penyakit demam keong juga dianggap sebagai salah satu penyakit tropis terabaikan (NTD).

Parasit penyebab demam keong hidup pada beberapa jenis siput dan keong air tawar. Bentuk parasit yang menular, yang dikenal dengan nama Serkaria, muncul dari siput ke dalam air.

ilustrasi demamIlustrasi. Ratusan warga Sulawesi Tengah terkena demam keong. (Istockphoto/ Paul Bradbury)

Orang akan terinfeksi ketika bentuk larva dari parasit tersebut menembus kulit selama kontak dengan air yang terkontaminasi.

Sementara penularan antar-manusia bisa terjadi saat penderita demam keong mencemari sumber air tawar dengan feses atau urine yang mengandung telur parasit. Telur bisa menetas di dalam air.

Berdasarkan laporan WHO, demam keong lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis. Utamanya, di wilayah masyarakat kurang mampu tanpa akses air bersih dan sanitasi yang buruk.

Gejala demam keong

Gejala schistosomiasis umumnya disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap telur cacing.

Schistosomiasis usus dapat menyebabkan beberapa gejala seperti berikut:

-sakit perut
- diare,
- darah dalam feses.

Pembesaran hati sering terjadi pada kasus jangka panjang. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan akumulasi cairan di rongga peritoneum dan hipertensi pembuluh darah di perut.

Sementara pada schistosomiasis urogenital, hematuria menjadi salah satu gejala utamanya. Hematuria merupakan kondisi adanya darah dalam urine.

Namun, gejala schistosomiasis urogenital pada pria dan wanita umumnya berbeda. Berikut gejala pada wanita:

- lesi di area genital,
- perdarahan di vagina,
- nyeri saat berhubungan seksual,
- nodul di vulva.

Sementara pada pria, schistosomiasis urogenital dapat menyebabkan patologi vesikula seminalis, prostat, dan organ lainnya.

Schistosomiasis jenis ini berisiko memicu kerusakan ginjal dan fibrosis kandung kemih. Kanker kandung kemih juga merupakan komplikasi lain yang bisa terjadi dalam kasus yang lebih parah.

Penyakit ini juga dapat memiliki konsekuensi jangka panjang lainnya, termasuk kemandulan.



(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER