Batuk Terus pada Penyintas, Sudah Pasti Long Covid?
Setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, ternyata penyintas masih terus mengalami batuk. Dokter peringatkan batuk bisa menandakan long Covid.
Batuk tak kunjung sembuh, apa itu long Covid? Dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto mengatakan jika menilik pada definisi long Covid, kemungkinan batuk terus-menerus pada penyintas menandakan long Covid.
Long Covid sendiri merupakan kondisi atau gejala Covid-19 yang menetap meski pasien sudah dinyatakan sembuh.
"Kalau menurut konsensus, [gejala] menetap lebih dari 2 minggu setelah seseorang sembuh. Dia sembuh lalu batuk terus, atau bisa sesak, nyeri dada, sampai 2 minggu lebih," kata Agus saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (14/2).
Gejala menetap dalam waktu yang sangat bervariasi. Ada penyintas yang bisa mengalami gejala selama 3-6 bulan atau bahkan setahun.
Bagaimana menanganinya?
Agus menyarankan Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah batuk merupakan long Covid atau bukan. Langkah terbaik adalah mengunjungi dokter spesialis paru.
Dia mengatakan, dalam beberapa kasus, penyintas Covid-19 mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Ketika diperiksa, batuk bukan merupakan long Covid melainkan tuberkulosis (TB) sehingga harus segera mendapat penanganan khusus.
"Kuncinya, bila sudah diberikan pertolongan awal, minum obat yang dijual bebas, enggak sembuh, segeralah ke dokter untuk dicek. Kalau long Covid, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sudah ada pedoman untuk pasien long Covid," jelas Ketua PDPI ini.
Sementara itu, jika penyintas mengalami gejala menetap lain, sebaiknya berkonsultasi pada dokter sesuai gejalanya.
Gejala berupa batuk, sesak, nyeri dada bisa berkonsultasi ke dokter spesialis paru. Kemudian untuk gejala mual, muntah, kelelahan, sebaiknya berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Jika mengalami sakit kepala berkepanjangan, Anda bisa ke dokter spesialis saraf.
"Berdasar data, paling banyak keluhan fatigue (kelelahan) diikuti batuk, sesak napas, nyeri dada, lalu gejala lain seperti sakit kepala, mual, nyeri sendi," imbuhnya.
(els/asr)