Taiwan terus mengembangkan fasilitas dan layanan pariwisata yang lebih ramah untuk umat Islam, demi mendatangkan lebih banyak wisatawan muslim untuk berkunjung.
Penduduk di negara yang beribu kota di Taipei ini memang bukan mayoritas Islam. Namun, di sejumlah objek wisata keberadaan tempat salat dan restoran halal sudah bisa dengan mudah ditemukan.
"Meskipun Taiwan memiliki populasi muslim yang lebih kecil dari 200 ribu orang, kami berkomitmen untuk menjadikan Taiwan sebagai negara yang ramah Muslim," ujar Kepala Biro Pariwisata Taiwan yang berbasis di Kuala Lumpur, Chou Shi-Pi dalam acara 2023 Taiwan Tourism Workshop di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna menarik wisatawan muslim dari Indonesia untuk merasakan keindahan Taiwan, Chou mengatakan, pihaknya akan terus mempromosikan sertifikasi makanan dan minuman halal.
"Saat ini, lebih dari 300 restoran dan hotel di Taiwan telah disertifikasi untuk melayani pengunjung sesuai dengan standar halal," jelas Chou lebih lanjut.
Sejak perbatasan Taiwan kembali dibuka pada 13 Oktober 2022, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke negara tersebut pada tahun 2022 mencapai 27.162 orang.
Angka ini lebih tinggi 135,57 persen dari angka yang ditargetkan Biro Pariwisata setelah dibukanya pintu perbatasan. Hal ini pun menunjukkan besarnya antusias dari wisatawan Indonesia untuk datang berkunjung ke Taiwan.
Berdasarkan peringkat dari Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI), Taiwan kembali meraih peringkat kedua sebagai negara tujuan wisata non-OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
Wisata Taiwan juga bekerja sama dengan Asosiasi Muslim Tionghoa atau The Chinese Muslim Association dalam memperkenalkan sumber daya wisata halal di Taiwan yang terbaru, sehingga menunjukkan para umat Islam cara berwisata di Taiwan dengan nyaman dan aman.
![]() |
"Dengan upaya Taiwan dalam menciptakan lingkungan ramah Muslim, Taiwan telah berhasil mempertahankan posisi kedua di antara destinasi pariwisata negara-negara non-OKI," ucap John Chen, Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) Jakarta di acara yang sama.
"Taiwan sendiri juga berupaya keras agar bisa semakin memberikan lingkungan ramah Muslim bagi wisatawan Muslim. Kami berharap wisatawan muslim Indonesia juga dapat berwisata dengan tenang dan nyaman di Taiwan," lanjutnya.
Untuk memudahkan wisatawan Muslim untuk salat, saat ini telah dibangun musala di beberapa titik, meliputi Stasiun Taipei, Stasiun Kaohsiung, Stasiun Hualien, Bandar Udara Taoyuan, Bandar Udara Kaohsiung, Stasiun THSR Taichung, 13 taman nasional, hingga tempat istirahat di jalan tol.
Apalagi, saat ini sudah ada setidaknya sembilan masjid besar di Taiwan, misalnya yang tertua Masjid Raya Taipei, lalu ada Masjid Budaya Taipei, Masjid Taoyuan, Masjid Longgang Zhongli, Masjid Taichung, Masjid Tainan, Masjid Kaohsiung, dan Masjid An-Nur.
Selain itu, Taiwan juga sudah merancang program perjalanan ramah Muslim yang telah disesuaikan dengan kebiasaan, kuliner dan gaya hidup wisatawan Muslim. Berbagai lokasi ramah Muslim juga bisa diakses melalui aplikasi rancangan Asosiasi Muslim Tionghoa, Halal TW, yang bisa diunduh ke ponsel masing-masing.
Chou mengatakan, promosi berkelanjutan untuk lingkungan ramah Muslim di Taiwan tidak hanya mendukung industri pariwisata selama pandemi, tetapi juga mengakumulasi kapasitas pertumbuhan pada pemulihan pasca pandemi.
Pasalnya, ada semakin banyak industri pariwisata swasta yang diundang untuk ikut dalam pemasaran internasional untuk menciptakan pariwisata ramah Muslim yang komprehensif.
(del/wiw)