Christian Dior dikenal sebagai salah satu couturier terbesar di abad ke-20.
Koleksi yang diciptakan sepanjang kariernya di dunia fashion (yang hanya berlangsung sekitar selama 10 tahun, dari 1947-1957) sering terinspirasi oleh ibunya dan kecintaannya pada botani.
Selain itu, ada salah satu figur penting yang kurang begitu dikenal, namun memiliki peran vital dalam evolusi desain dan estetika rumah mode ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catherine Dior, adik Monsieur Dior yang baru-baru ini diangkat dalam sebuah biografi karya Justine Picardie bertajuk Miss Dior, menjadi inspirasi penting bagi Maria Grazia Chiuri.
Pertunjukan koleksi siap pakai Christian Dior untuk tahun 2023 ini merupakan sebuah penghargaan bagi para wanita yang telah menginspirasi label ini sepanjang sejarahnya. Selain Catherine, ada pula Édith Piaf dan Juliette Gréco sebagai inspirasinya.
Catherine yang namanya diabadikan melalui parfum Miss Dior, semasa hidupnya adalah anggota Perlawanan Prancis selama Perang Dunia II dan akhirnya dipenjara karena tindakannya.
Édith Piaf adalah penyanyi legendaris yang dikenal karena suaranya yang kuat dan penampilannya yang emosional, sedangkan Juliette Gréco adalah ikon bohemianisme Prancis dan simbol pembebasan wanita.
Dikenal karena mengakui dan melibatkan seniman dan pengrajin wanita dari seluruh dunia, kali ini Maria Grazia Chiuri meminta seniman Portugal Joana Vasconcelos untuk membuat instalasi monumental, yang disebut Valkyrie Miss Dior, yang menempati ruang dalam bentuk organik.
Instalasinya terdiri dari komposisi kain, renda, sulaman, dan rajutan, termasuk "pulau" tempat duduk tamu undangan. Karya Vasconcelos biasanya mengeksplorasi teknik-teknik yang terkait dengan dunia feminin dengan savoir-faire artisanal, seperti menjahit, merajut, dan merenda. Ia juga merupakan seniman wanita pertama yang dipamerkan di Château de Versailles pada tahun 2012.