Stres juga bisa jadi salah satu penyebab lemak menumpuk di perut. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol sehingga memengaruhi proses metabolisme.
Ketika kortisol itu lepas, kalori di dalamnya jadi meningkat namun tetap berada di sekitar perut dan area tubuh lain.
Selain itu, biasanya seseorang yang sedang stres atau dilanda kecemasan akan melampiaskan kegelisahan mereka dengan mencari makanan supaya lebih tenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum terlalu spesifik, para peneliti menilai bahwa rokok termasuk faktor yang berisiko menyebabkan penumpukan lemak perut.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Plos One menunjukkan bahwa perokok memiliki lebih banyak lemak perut bersifat visceral atau jenis lemak yang tersembunyi di rongga perut. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mendorong lemak menuju bagian pusat sehingga membuat lemak menumpuk di perut.
Sering begadang sampai kurang tidur cukup berdampak pada perut buncit. Penyebab lemak di perut ini telah terbukti oleh hasil penelitian.
Durasi tidur terlalu pendek dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan yang mungkin berperan dalam pembentukan lemak perut.
Kurang tidur juga berpotensi menyebabkan perilaku makan kurang sehat, sehingga meningkatkan hasrat emosional untuk makan lebih banyak.
Kebiasaan makan malam terlalu larut juga bisa memicu penumpukan lemak di perut. Makan dalam porsi banyak jelang waktu tidur bisa memengaruhi kerja metabolisme jadi tidak maksimal.
Alih-alih tidur membakar kalori, yang terjadi justru menimbun lemak perut. Untuk itu, Anda disarankan memberi jeda antara waktu makan dan waktu tidur setidaknya selama 2-3 jam.
Terlalu banyak tidur rupanya juga bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan. Penelitian menemukan, orang yang tidur lebih dari 8 jam memiliki lemak perut yang banyak hingga berisiko terhadap sejumlah penyakit kronis.
Penyebab lemak di perut selanjutnya adalah mengunyah makanan terlalu cepat. Hal ini membuat seseorang bisa dengan mudah mengalami penambahan berat badan.
Kebiasaan mengunyah dengan cepat membuat makanan menjadi kurang halus saat masuk ke lambung. Hal itu membuat lambung harus bekerja ekstra dalam memecah makanan.