4 Teknologi yang Harus Dimiliki Bisnis agar Bertahan di 2023

Advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2023 00:00 WIB
Beberapa tahun terakhir ada perubahan besar dalam cara organisasi melakukan bisnis.
Foto: Arsip Zoho
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa tahun terakhir ada perubahan besar dalam cara organisasi melakukan bisnis.Kehadiran cloud telah meningkatkan fleksibilitas software bisnis sekaligus menurunkan biaya pengoperasian.

Ada juga teknologi low-code yang telah merevolusi kecepatan dan aksesibilitas terhadap kebutuhan pembuatan aplikasi kustom.

Terakhir, teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang semakin matang menjadi alat untuk memaksimalkan, bukannya menghilangkan, nilai keahlian manusia.

Dari tantangan di rantai pasok hingga sumber daya manusia, bisnis harus mampu menuntaskan segala tantangan dengan merangkul jenis teknologi yang paling efektif.

Dari banyaknya teknologi yang muncul dalam dua hingga tiga tahun terakhir, empat teknologi akan terus dibutuhkan oleh dunia bisnis, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan.

Teknologi Cloud

Gejolak bisnis di awal pandemi memaksa perubahan cepat. Adaptasi terus terjadi di tahun 2022, dan belum ada tanda-tanda bahwa tahun 2023 akan berbeda.

Perusahaan yang tadinya melakukan inisiatif transformasi digital secara perlahan, tiba-tiba dipaksa berubah dengan cepat dan akhirnya tergagap-gagap.

Karyawan yang bekerja jauh dari kantor membutuhkan platform kolaborasi kerja berbasis cloud, dan pelanggan membutuhkan layanan berbasis cloud untuk dapat berbelanja di mana saja.

Faktanya, cloud telah terbukti menjadi faktor terbesar yang mendorong transformasi digital pada tahun 2022 dan, hampir pasti, berlanjut di tahun ini dan beberapa tahun ke depan.

Solusi andal dan terukur yang cloud tawarkan juga mendorong ekonomi yang sangat besar.

McKinsey memperkirakan pada 2024, $8 dari setiap $10 dolar anggaran IT akan dihabiskan untuk cloud. Ini termasuk digunakan untuk implementasi software as-a-service yang terus berkembang, mulai dari infrastruktur, keamanan, hingga platform analitik data.

Software bisnis yang mudah digunakan akan mendorong semakin banyak perusahaan dan tim yang membuat solusi khusus untuk mengatasi tantangan spesifik di bisnis mereka.

Ini dapat berarti mengurangi atau menghilangkan sama sekali sistem on-premise yang lama agar dapat memangkas waktu kerja tim TI untuk pemeliharaan, penginstalan, dan pemutakhiran langsung.

Dengan biaya operasional lebih rendah, software bisnis berbasis cloud menawarkan lebih banyak peluang pengembangan. Harga yang sesuai penggunaan berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan skalabilitas baru terkait dengan pilihan perangkat lunak mereka.

Karena software bisnis cloud responsif dan dapat diperluas, pekerjaan yang tadinya dikerjakan manual, bisa menjadi otomatis dengan solusi yang implementasinya hampir secara instan.

Ekosistem Software Bisnis yang Terintegrasi

Saat mengimplementasikan software bisnis berbasis cloud, banyak perusahaan justru menghadapi kemunduran karena kurangnya sumber informasi tentang cara mengoptimalkan produk secara maksimal untuk kebutuhan bisnis mereka.

Banyak bisnis menggunakan beberapa produk dari developer yang berbeda. Misal, untuk kebutuhan inventory, menggunakan software dari perusahaan A, untuk kebutuhan SDM dari perusahaan B, dan untuk keuangan dari perusahaan C.

Suka atau tidak, praktik ini justru memperlambat perusahaan. Salah satunya karena karyawan harus menggunakan software dengan antarmuka pengguna (UI) yang sangat berbeda.

Perusahaan sering menghabiskan berjam-jam untuk melatih karyawan baru, dan merogoh kas lebih dalam untuk memberikan pelatihan ini.

Oleh karena itu, sangat ideal untuk memilih satu software terpadu yang menyediakan banyak aplikasi untuk beragam kebutuhan tim.

Software bisnis yang terpadu ini menyediakan otomatisasi lintas aplikasi yang mulus, tanpa perlu menginstal banyak integrasi.

Misalnya, saat inventory membutuhkan aplikasi pembukuan untuk mengelola piutang dan hutang serta aplikasi manajemen SDM untuk mengelola timnya, mereka tidak perlu lagi API (application programming interface).

Transformasi Digital Low-code

Teknologi low-code dan no-code diperkirakan akan digunakan oleh 80 persen profesional non-IT pada tahun 2024.Teknologi ini meningkatkan proses bisnis serta mendorong produktivitas dan pendapatan.

Manfaat paling utama dari platform low-code/no-code adalah, mereka mengurangi risiko keamanan yang timbul dari praktik penggunaan software bisnis yang sembarangan secara signifikan.

Hal itu karena tim membuat dan mengimplementasikan solusi sesuai kebutuhan karyawan yang dibangun dari komponen yang sah. Setiap karyawan dapat menyelesaikan tugas tanpa menimbulkan bahaya keamanan siber untuk perusahaan.

Orang-orang yang tidak memiliki pengalaman menjadi developer sekarang dapat membuat software berbasis cloud dengan mudah.

AI Bergerak Maju

Teknologi kecerdasan buatan terus memperluas jangkauannya pada 2022, membantu mendorong pembuatan aplikasi, efisiensi operasional, dan produktivitas karyawan.

Software bisnis yang telah memberdayakan teknologi AI memungkinkan karyawan non-teknis untuk menghasilkan laporan yang berarti tanpa memerlukan bantuan dari TI dan membuat keputusan berdasarkan data, bukan asumsi.

Saat AI diterapkan di seluruh data dan sistem yang terintegrasi, pengalaman karyawan dan pelanggan mulai meningkat secara radikal.

Dalam industri asuransi misalnya, dengan bantuan AI, perusahaan rata-rata menghemat biaya operasional sebesar $1,5 juta selama 18 bulan untuk setiap 100 karyawan, dan lebih dari $7 miliar di seluruh industri asuransi.

Sementara itu, teknologi AI yang diterapkan untuk percakapan memungkinkan bisnis untuk melayani pelanggan lebih cepat dan lebih baik. Teknologi ini secara otomatis melayani pelanggan dengan cepat sesuai kebutuhan mereka.

Jika masalah tidak selesai, AI dapat mengalihkan pembicaraan ke tim bantuan pelanggan yang tepat sesuai dengan masalah mereka.

Kemampuan AI untuk menarik data dari mana saja mendukung pengalaman pelanggan yang sangat dipersonalisasi dan sesuai permintaan yang membuat orang kembali lagi.

Penutup

Apakah perusahaan Anda telah menggunakan teknologi-teknologi di atas? Jika belum, pertimbangkan untuk menggunakan layanan SaaS (Software-as-a-Service) dari penyedia yang mampu menghadirkan empat teknologi di atas, seperti Zoho.

Zoho hadir dengan lebih dari 55 software pendukung bisnis berbasis cloud di berbagai negara, termasuk Indonesia.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER