Bayi di Trenggalek Meninggal Usai Vaksin, KIPI Duga Ada Penyebab Lain

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2023 20:00 WIB
Bayi berusia 5 bulan di Trenggalek, Jawa Timur meninggal dunia usia menerima vaksin TT. Komnas KIPI menduga ada penyebab lain, bukan semata-mata karena vaksin.
Ilustrasi. Bayi berusia 5 bulan di Trenggalek, Jawa Timur meninggal dunia usia menerima vaksin TT. (Dok. HelloSehat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bayi berusia 5 bulan di Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia usai menerima imunisasi. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menduga ada penyebab lain, bukan semata-mata akibat vaksin.

Ketua Komnas KIPI Profesor Hindra Irawan Satari menanggapi peristiwa kematian bayi di Trenggalek setelah menerima vaksin TT (Tetanus Toksoid). Dia mengatakan, imunisasi TT biasanya tidak mengakibatkan demam tinggi.

"Imunisasi TT biasanya tidak menyebabkan demam tinggi, harus dipikirkan penyebab lain," kata Hindra pada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip detikhealth, sang bayi dilaporkan mengalami demam tinggi yang tak kunjung reda hingga kejang sebelum meninggal dunia.

Dia menjelaskan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa demam tinggi, kejang hingga kematian bisa disebabkan oleh ensefalitis. Ensefalitis merupakan peradangan pada otak yang bisa mengganggu saraf.

Saat ini, Komda KIPI Jawa Timur tengah melakukan penelusuran penyebab meninggalnya bayi tersebut. Hindra meminta semua pihak untuk menunggu hasil penelusuran.

"Saya duga demikian [ada penyebab lain]. Namun kita tunggu ya hasil investigasi Komda (Komisariat Daerah) KIPI Jatim," katanya.

Diberitakan, bayi berusia 5 bulan itu meninggal dunia pada Selasa (21/3) lalu. Ia meninggal dunia setelah menerima vaksin TT yang diberikan oleh bidan desa setempat.

Setelah itu, bayi tersebut mulai demam tinggi hingga kejang. Padahal, sebelumnya anak itu dalam kondisi sehat tanpa menunjukkan gejala sakit tertentu.

"Kejadiannya setelah disuntik TT panas sampai kelewat batas, sangat panas, kejang-kejang dan jerit-jerit," ujar sang ayah Mukono.

Dalam kondisi demikian, bidan desa menyebut kondisi tersebut terbilang biasa. Anak hanya diberi obat.

Karena tak kunjung reda, Mukono membawa anaknya kembali ke bidan dan akhirnya dirujuk ke Puskesmas Pogalan. Namun, kondisi sang anak kritis sehingga dirujuk ke rumah sakit.

Warga membawa bayinya untuk diberikan vaksin saat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas kayu merah, Kabupaten Gorontalo, Selasa (8/3). Kabupaten Gorontalo menargetkan 31.000 bayi usia 1-56 minggu atau 95 persen peserta dari Kabupaten Gorontalo untuk mengikuti PIN Polio yang digelar serentak di Indonesia tersebut. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/ama/16Ilustrasi. Bayi berusia 5 bulan di Trenggalek, Jawa Timur meninggal dunia usai menerima vaksin TT. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Di rumah sakit, sang anak menerima perawatan intensif. Kondisinya makin mengkhawatirkan dan koma.

"Setelah dirawat 1,5 hari anak saya meninggal dunia," imbuhnya.

Tak terima dengan kematian sang putra, Mukono dan istrinya, Adelia, melapor ke Polres Trenggalek pada Senin (27/3).

Vaksin TT sendiri merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit tetanus. Sama seperti lainnya, vaksin ini bekerja dengan merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap tetanus dan difteri.

[Gambas:Video CNN]



(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER