Jenis asupan tak kalah penting diperhatikan. Kandungan gizi harus lengkap meliputi karbohidrat, protein, lemak, serat dan mikronutrisi lain.
Karbohidrat, dari total kalori yang diperlukan, karbohidrat mendapat porsi 45-50 persen. Pilih karbohidrat kompleks seperti, sayur, umbi, nasi merah dan jagung. Kemudian hindari karbohidrat sederhana misal, mi, nasi putih, dan sereal yang cepat bikin lapar.
"Pilih sumber karbohidrat kompleks, sehingga gula lepas perlahan ke dalam darah," kata Lita beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protein, porsinya sebanyak 20-30 persen dari total kalori. Sumber protein sebaiknya dari nabati dan hewani.
Lemak, asupan lemak tidak sampai 35 persen dari total kalori. Lita menyarankan untuk memilih lemak jenuh dari ikan, minyak zaitun atau minyak nabati lain.
Mikronutrisi, mikronutrisi terdiri dari vitamin, mineral dan serat. Salah satu cara jaga kadar gula saat puasa adalah dengan kelengkapan nutrisi.
Pasien diabetes rentan dehidrasi. Selama puasa, pemenuhan cairan memang cukup menantang. Oleh karenanya, pengidap diabetes harus benar-benar cukup cairan dan ini bisa dipenuhi selama sahur dan buka puasa.
Saat berbuka, minum segelas air atau jus buah untuk menaikkan kadar gula darah. Kemudian satu gelas sebelum makan malam, dua gelas setelah makan dan satu gelas jelang tidur. Sementara saat sahur, minum dua gelas air.
Jaga gula darah saat puasa bukan berarti memotong jatah makan dalam sehari. Selama puasa, sebaiknya jangan sampai melewatkan sahur.
"Jangan melewatkan makan sahur, agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia," kata Ikhsan Mokoagow, dokter penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes, seperti dilaporkan Antara.
Kebutuhan kalori tidak berubah selama puasa. Sebaiknya pasien diabetes makan sahur mendekati waktu imsak. Kemudian berbuka sesegera mungkin agar kadar gula darah segera naik.
Itulah beberapa cara jaga gula darah saat puasa.
(els/chs)