Jakarta, CNN Indonesia --
Hari Raya Kamis Putih merupakan momen mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama para murid. Dalam bacaan hari ini, umat diajak untuk belajar tentang kasih.
Kasih seperti apa? Kasih Tuhan tanpa pandang bulu, kasih Tuhan untuk semua.
Berikut renungan Kamis Putih untuk umat Katolik:
Bacaan I
Keluaran 12: 1-8. 11-14
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harus di tanah Mesir, "Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.
Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini.
Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu.
Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit.
Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat.
Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Ku jatuhi hukuman.
Akulah Tuhan. Ada pun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu.
Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun-temurun.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Injil
Yohanes 13: 1-15
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.
Ketika mereka sedang makan bersama, iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak."
Kata Petrus kepada-Nya, "Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!" Jawab Yesus, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku."
Kata Simon Petrus kepada-Nya, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya, "Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.
Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!" Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, "Tidak semua kamu bersih." Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya.
Lalu Ia berkata kepada mereka, "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Nah, jikalau AKu, Tuhan, dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga saling berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Hari Raya Kamis Putih 2023
Layaknya gelaran perpisahan, Yesus dan para murid makan bersama dalam satu meja. Di momen ini, tak hanya menu jamuan yang jadi sorotan tetapi juga jelang makan bersama.
Yesus yang notabene seorang Guru dan Tuhan membasuh kaki para murid. Ia merendahkan diri, melayani para murid. Satu teladan yang Dia berikan adalah ajaran untuk melayani.
Akan tetapi yang tak kalah menakjubkan adalah semua murid mendapat jatah perlakuan serupa termasuk Yudas Iskariot. Yesus sudah tahu bahwa salah satu murid-Nya ini yang akan menyerahkan diri-Nya pada kayu salib.
Padahal, seandainya Yudas tidak turut makan bersama atau serta merta diusir dari ruangan, tentu skenario penangkapan hingga wafat Yesus di salib tidak akan terjadi.
Meski sama-sama manusia, Yesus ternyata mengenakan kacamata berbeda dengan Anda semua, umat-Nya.
Yesus mengandalkan Roh Kudus. Dalam nukilan Lukas 4: 18-19 Yesus berkata, "Roh Tuhan ada pada-Ku," sehingga jelas bahwa Dia melihat dari sudut pandang berbeda sesuai bimbingan Roh Kudus.
Yesus pun tetap memberikan kasih buat semua murid, baik murid yang setia, murid yang agak bandel, murid yang penurut sampai murid yang bakal mengkhianati-Nya.
Belajar dari Yesus, jadi saksi sekaligus pembawa kabar gembira tentu diharapkan tidak tebang pilih. Anda diutus untuk hidup bersama dengan orang lain, bukan hanya untuk diri sendiri.
Apakah Anda memberikan kasih pada sesama seperti Yesus mengasihi umat-Nya?