Selama bulan Ramadhan 2023, CNNIndonesia.com menghadirkan program Tanya Jawab Seputar Islam atau TAJIL.
Pada episode ke-16 ini, TAJIL berbicara tentang poligami yang diperbolehkan agama yang memuliakan perempuan.
Tanya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Islam meninggikan derajat perempuan, tapi kenapa poligami hingga istri empat diizinkan?
Jawab:
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis
Assalamualaikum Wr. Wb.
Islam sangat menghargai perempuan. Terbukti dari masa Rasulullah SAW, ibunda Rasul adalah Siti Aminah yang mengasuh dan membesarkan Rasul sampai usia enam tahun. Sementara sosok ayahnya sudah wafat.
Kemudian istri Rasulullah sangat besar jasanya bagi perjuangan pengembangan Islam, dan juga untuk pribadi Rasulullah, menjadi pendukung utama untuk penyiaran agama Islam.
Kemudian sosok keluarga Rasulullah SAW yang perempuan adalah Siti Fatimah. Putri Rasul yang bisa memberikan keturunan. Ada dua putra, Hasan dan Husein.
Di sini menandakan peran perempuan sangat besar, dari keteguhan, serta peran yang handal bagi perempuan.
Ditambah dengan sejarah peperangan, ada dokter pertama dalam Islam juga perempuan, pejuang yang membawa bendera atau panji Islam dan dekat dengan Rasulullah juga perempuan, sosok sahabat Nur Saibah dan banyak contoh lain.
Namun, dalam perkembangannya, ketika Islam sudah maju dan menyebar, pandangan ulama sudah mulai berubah. Perempuan tidak lagi ditempatkan di ruang publik, tetapi kembali ke rumah.
Nah, kegiatan di rumah ini enggak salah. Perempuan bisa memilih mengasuh anak-anaknya di rumah. Tapi di sini-lah berkembang bahwa perempuan tugasnya hanya di rumah.
Ditambah lagi pemahaman yang parsial dari ayat Al-Qur'an, terutama ayat tentang poligami bahwa laki-laki dibolehkan menikah hingga [memiliki] empat istri. Tapi, ada syarat penting. Kalau tidak bisa adil, maka cukup satu [istri].
Di sinilah pakar fikih menganggap bahwa istri hanya satu. [Tapi] kalau ingin lebih [dari satu istri], Islam membolehkan.
![]() |
Boleh menikahi empat orang bukan berarti Islam merendahkan perempuan. Dengan demikian, justru Islam membebaskan perempuan jauh sebelum ada upaya pembebasan di Eropa, di kawasan lainnya.
Kalau ingat guru dari Imam Syafi'i, Saidah Nafisah, cucu Rasul. Dia [Saidah Nafisah] perempuan dan ilmu yang bermanfaat diraih dari perempuan.
Jangan anggap perempuan direndahkan dalam Islam. Untuk itu, perempuan harus mendidik diri supaya kuat bersama.
Laki-laki juga bisa lemah kalau tidak dikuatkan. Laki-laki dan perempuan sama. Di akhirat timbangannya juga sama. Semoga kita bisa hormati perempuan.
Demikian,
Wassalamualaikum Wr. Wb.