Berdasarkan data Pemerintah Aceh, sekitar 6.000 jiwa yang tinggal di wilayah tersebut, hanya sekitar 700 orang yang selamat dari gempa dan tsunami 2004 silam. Rata-rata mereka menyelamatkan diri dengan cara masuk ke masjid.
Ajaibnya meski seluruh bangunan dan pohon rata dengan tanah, masjid yang berdiri pada 1997 ini masih kokoh berdiri. Padahal jaraknya hanya 500 meter dari bibir pantai.
Dua tahun berselang, tepatnya 2006, Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Ali Sahin, saat itu berkunjung ke Lampuuk untuk meresmikan sejumlah fasilitas yang dibangun Bulan Sabit Merah Turki, salah satunya renovasi Masjid Rahmatullah dan rumah hunian untuk warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Masjid Rahmatullah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tapi juga lokasi wisata. Untuk menunjukkan dahsyatnya tsunami, pengurus masjid mempertahankan bentuk asli sisi bagian kiri belakang masjid yang rusak.
Meski sudah direnovasi, ada dinding masjid yang retak dengan tiang besi di dalamnya dibiarkan menggantung. Sejumlah pilar masjid masih terlihat miring hampir ambruk.
Namun, kerusakan itu sudah dipagar oleh pengurus masjid. Kerusakan itu seolah menyampaikan betapa dahsyatnya kekuatan guncangan gempa dan tsunami kala itu.
Di dalamnya ada pula satu tiang masjid yang dibiarkan roboh. Bongkahan batu karang dan batu-batu koral dibiarkan berserakan di atas pasir. Yang menandakan bahwa masjid itu selamat dari tsunami.
Di bawah tiang yang rusak, sebuah papan bertulis "JANGAN LUPAKAN TSUNAMI" berdiri tegak. Pengurus juga telah mendirikan galeri khusus yang menunjukkan kondisi masjid dan wilayah sekitarnya usai dihantam tsunami.
Biasanya, wisatawan yang berkunjung diajak ke dalam masjid untuk diberikan edukasi terkait mitigasi bencana. Setelah berkeliling Masjid Rahmatullah, wisatawan bisa menikmati pesona pantai di sekitarnya.
Pantai-pantai itu kini sudah bersolek dan sangat mudah untuk menempuh ke sana. Ada sejumlah pintu masuk menuju pantai, mulai dari Joel Bungalow, Pantai Babah 2, Pantai Tebing Lampuuk hingga Pantai Momong.
Namun, di saat bulan Ramadan, beberapa pantai seperti Pantai Tebing Lampuuk dan Pantai Lampuuk ditutup. Sedangkan Babah 2, tetap dibuka namun saat siang hari tidak ada aktivitas pedagang di dalamnya dan sepi. Mungkin karena suasana Ramadan, begitu juga di Pantai Momong. "Sore baru ramai, karena buka puasa," ujar pekerja di Eky Momong Resort, Rahmad.
(dra/wiw)