Asia termasuk Jakarta dipanggang suhu panas. Di tengah hari, cuaca panas Indonesia tengah diterpa suhu panas sepekan belakangan.
Bukan cuma gerah, tapi kulit juga bakal menderita. Pasalnya kulit adalah pertahanan pertama untuk menghadapi suhu panas ini.
Karenanya, kesehatan kulit tak boleh disepelekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi fenomena ini, dokter spesialis kulit dari DNI Skin Center, I Gusti Nyoman Darmaputra mengatakan masyarakat sebaiknya menggunakan tabir surya saat beraktivitas.
"Gunakan pelindung kimiawi yaitu tabir surya (sunscreen) dengan perlindungan luas broad spectrum yang dapat melindungi dari UVA dan UVB," katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/4).
Lalu sun protection factor atau SPF berapa yang harus dipakai di tengah cuaca panas ekstrem ini?
"Gunakan tabir surya SPF minimal SPF 30," ujar dokter yang disapa Darma ini.
Semakin tinggi SPF maka teksturnya akan semakin kental.
Cukupkah hanya SPF saja? Selain SPF tentu saja ada hal lain yang harus diperhatikan saat memakai sunblock. Anda juga harus perhatikan kandungan PA.
PA adalah protection grade UVA yang berguna untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UVA secara spesifik. Ketika produk sudah dipastikan mengandung SPF dan PA, cek lagi jumlah kandungannya.
Lihat Juga : |
Sementara untuk PA, tingkatnya perlu 'plus' (+) tiga ke atas (biasanya ditulis PA+++).
Darma juga mengingatkan untuk selalu memakai tabir surya dan mengoleskan kembali atau re-apply lagi setelah beberapa jam setelah 3-4 jam.
"Perlu diperhatikan bahwa penggunaannya adalah 30 menit sebelum aktivitas pada bagian tubuh yang terpapar cahaya matahari," katanya.
"Jadi bukan setelah oles, langsung kena panas."
(pop/chs)