Ciuman jadi salah satu kontak fisik yang paling sering dilakukan pasangan kekasih. Namun, apakah ciuman bisa menularkan penyakit sifilis?
Ternyata penyakit sifilis rupanya bisa pula ditularkan lewat ciuman meskipun risikonya terbilang rendah. Namun bukan berarti aktivitas ciuman tidak sepenuhnya bebas dari risiko infeksi penyakit ini.
Sebagai informasi, sifilis merupakan salah satu bentuk penyakit menular seksual (PMS) yakni infeksi bakteri atau virus yang biasanya menyebar melalui kontak seksual. Hanya saja dalam hal penularan PMS, beberapa aktivitas seksual seperti berciuman, dianggap memiliki risiko yang lebih rendah daripada aktivitas lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sifilis memang biasanya tidak ditularkan melalui ciuman. Melansir Healthline, sifilis lebih sering menyebar melalui aktivitas seksual seperti seks oral, anal, atau genital. Namun, sifilis dapat menyebabkan luka di mulut yang dapat menularkan bakteri ke orang lain.
French kissing yang mencakup aktivitas ciuman dengan bersentuhan lidah juga dapat meningkatkan risiko infeksi penyakit sifilis. Hal ini karena ada lebih banyak potensi untuk melakukan kontak dengan virus dengan cara ini.
Dalam beberapa kasus, seseorang dapat tertular sifilis hanya dengan mencium orang yang memiliki luka sifilis atau chancroid di mulut. Luka ini juga dapat menginfeksi vagina, penis, anus, atau skrotum.
Menukil Medical News Today, luka ini biasanya keras, berbentuk bulat, dan tidak menimbulkan rasa sakit, serta dapat sembuh dalam waktu 3-6 pekan.
Seiring waktu, orang dengan infeksi sifilis mungkin melihat ruam coklat kemerahan berkembang di telapak tangan, telapak kaki, atau kadang-kadang keduanya. Karena ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal, penderitanya mungkin tidak menyadarinya secara langsung.
Meskipun luka ini tidak menimbulkan rasa sakit, namun peluang untuk menularkan luka kepada orang lain sangatlah tinggi. Hal ini berarti bahwa orang tersebut harus segera mencari pertolongan sebelum melakukan aktivitas seksual apa pun.