Resmi Jadi UNESCO Global Geopark, Apa yang Tersimpan di Geopark Ijen?
Dalam sidang tahunan di Paris, Prancis, Rabu (24/5), Geopark Ijen di Jawa Timur resmi ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geoparks(UGG).
Saat ini berarti terdapat 10 geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks. Total, di seluruh dunia ada sebanyak 195 UNESCO Global Geopark yang berasal dari 48 negara.
Hingga ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks, apa sesungguhnya yang tersimpan dalam Geopark Ijen? Geopark Ijen sendiri terletak di dua wilayah yakni di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso di Provinsi Jawa Timur.
Letak geopark yang strategis antara selat dan laut menjadikannya sebagai persimpangan migrasi. Ijen adalah salah satu gunung berapi paling aktif di sistem kaldera Ijen. Sekitar 22 kerucut vulkanik pasca-kaldera telah terbentuk baik di dalam kaldera maupun di pinggirannya.
Ijen adalah danau kawah paling asam di Bumi dan terbesar dari jenisnya. Berkat fenomena langka, belerang konsentrasi tinggi naik dari kawah aktif sebelum terbakar saat bertemu dengan atmosfer yang kaya oksigen.
Saat gas dari kawah aktif terbakar, ia membentuk nyala api biru elektrik yang unik dan hanya terlihat pada malam hari. Airnya sendiri bersifat asam karena didaur ulang dengan merembes ke bawah permukaan vulkanik.
Seperti dilansir situs UNESCO, Ijen UNESCO Global Geopark menawarkan keajaiban alam dan terkenal dengan lanskap vulkaniknya, formasi geologi yang unik, dan warisan budaya.
Geopark Ijen meliputi Gunung Ijen, sebuah stratovolcano dengan danau kawah berwarna biru kehijauan yang dikenal sebagai Kawah Ijen, yang merupakan danau paling asam di dunia, serta Cagar Biosfer Belambangan, yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2016.
Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Banyuwangi, Abdillah Baraas menyebutkan, pada tahap penilaian lalu Ijen Geopark berhasil mendapatkan nilai tinggi, yakni skor 872. Sedikitnya terdapat 21 situs geologi yang dikembangkan oleh tim GeoparkIjen. Mulai dari skala lokal hingga skala internasional.
(wiw)