Kadar gula darah yang tinggi jadi satu kondisi yang patut diperhatikan. Sayangnya, beberapa gejala gula darah tinggi justru sering disepelekan dan disalahartikan.
Kadar gula darah tinggi dikenal juga dengan istilah hiperglikemia. Ada dua jenis hiperglikemia, di antaranya adalah hiperglikemia puasa yang biasa terjadi pada orang dengan diabetes dan hiperglikemia postprandial atau setelah makan.
Kadar gula darah yang tinggi sendiri dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, dan organ-organ penting lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, kadar gula darah tinggi umumnya baru bisa diketahui setelah melakukan pemeriksaan laboratorium. Gejala-gejala gula darah tinggi yang ditimbulkan juga tak selalu nampak dengan jelas.
Banyak faktor yang membuat kadar gula darah bisa melonjak. Melansir WebMD, berikut beberapa di antaranya:
- lupa konsumsi obat penurun gula darah bagi penderita diabetes,
- terlalu banyak asupan karbohidrat,
- infeksi,
- stres,
- tak aktif bergerak.
![]() |
Ada beberapa gejala awal kadar gula darah tinggi. Sayangnya, gejala-gejala ini kerap disepelekan atau disalahartikan. Berikut di antaranya:
Saat kadar gula darah tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa. Kondisi ini membuat seseorang jadi lebih sering buang air kecil.
Faktanya, mulut kering dan rasa haus berlebih tak cuma jadi gejala dehidrasi saja. Kondisi ini juga bisa terjadi saat kadar gula darah tinggi.
Rasa haus dan mulut kering sering kali menjadi tanda-tanda awal diabetes yang tak disadari.
Gara-garanya adalah penderita diabetes yang lebih sering buang air kecil akibat ginjal yang bekerja keras menyaring glukosa. Akibatnya, tubuh mengalami dehidrasi.
Pusing bisa terjadi karena banyak faktor. Tekanan darah yang tinggi atau rendah juga kerap menimbulkan rasa pusing di kepala.
Namun di luar itu, pusing juga bisa jadi ciri-ciri kadar gula darah yang tinggi. Pada beberapa kasus, rasa pusing bahkan bisa membuat seseorang kehilangan keseimbangan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Practical Diabetes menemukan, pusing menjadi gejala diabetes 1 dan 2 yang tidak terdiagnosis.
Tingginya kadar gula darah juga bisa berpengaruh pada mata. Akibatnya, kemampuan mata untuk bekerja menjadi tidak optimal.
Sebuah penelitian menemukan, sekitar 40 persen partisipan dengan diabetes tipe 1 mengeluhkan kelelahan kronis. Hal ini terjadi karena fluktuasi kadar gula darah.
Demikian beberapa gejala awal gula darah tinggi yang sering disepelekan dan disalahartikan.
(asr/asr)