Diam-diam Terangsang Lihat Orang Ditato? Bisa Jadi Kamu Stigmatophilia

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2023 22:10 WIB
Stigmatophilia adalah kondisi saat seseorang merasa nikmat dan memiliki gairah seksual saat melihat pasangan bertato, bekas luka, dan memiliki tindikan.
Ilustrasi. Stigmatophilia adalah kondisi saat seseorang merasa nikmat dan memiliki gairah seksual saat melihat pasangan bertato, bekas luka, dan memiliki tindikan. (istockphoto/South_agency)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tato dan tindik membuat sebagian orang tertarik secara seksual.

Ada sensasi menggelitik sekaligus 'panas' saat melihat orang bertato atau bertindik. Jika Anda mengalaminya, bisa jadi Anda seorang stigmatophilia.

"Stigmatophilia adalah paraphilia seksual di mana kenikmatan dan gairah seksual terkait dengan pasangan yang memiliki tato, tindikan, atau bekas luka," jelas Kendra Capalbo, terapis seks dan pasangan di Esclusive Couples Retreats, seperti dikutip dari Well and Good.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya melihat tato pasangan, orang dengan stigmatophilia juga terangsang saat proses pembuatan tato pada dirinya sendiri.

Terapis seks Lyndsey Murray menambahkan, biasanya mereka memiliki pasangan yang melakukan modifikasi di tubuhnya.

"Atau mereka mungkin seseorang yang memiliki banyak seni di tubuhnya karena itu membuat mereka bersemangat jika terlihat seperti itu," katanya.

Sikap terangsang ternyata juga jadi hal biasa yang kerap ditemukan seniman tato. John Johnson, pemilik New Flower Studio di California, Amerika Serikat, mengaku pernah mendapati kliennya ereksi saat ditindik.

Johnson juga mengaku tak keberatan saat ada klien yang berciuman atau berbincang tentang hal-hal berbau seksual selama proses tato dan tindik.

"Saya mengkomunikasikan batasan saya dengan sangat jelas, dan seperti semua penindik, saya memegang kendali atas ruang penindikan," ucapnya.

Apakah stigmatophilia itu gangguan mental?

Ilustrasi Jarum TatoIlustrasi. Stigmatophilia membuat seseorang bahkan terasangsang saat melihat proses tato. (Mbragion/Pixabay)

Seksolog Rebecca Alvarez Story menegaskan, stigmatophilia tidak masuk dalam penyimpangan atau penyakit mental.

"Stigmatophilia juga bukan keinginan tak terkendali yang hanya dapat dipuaskan dengan melakukan tindakan seksual," katanya.

Hanya saja, Capalbo menambahkan bahwa stigmatophilia bisa menjadi gangguan jika kebutuhan untuk modifikasi tubuh datang terus-menerus hanya untuk membuat seseorang merasa terangsang.

Bisa saja seorang dengan stigmatophilia memiliki kebutuhan mendesak untuk memodifikasi tubuh, tapi keputusan ini bakal berakhir dengan penyesalan.

"Mereka berisiko kena infeksi dan menyesali keputusan mereka di kemudian hari," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER