Praktik Pemandu Wisata Paksa Turis Belanja di Seoul, Begini Modusnya

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2023 10:45 WIB
Pemandangan Kota Seoul, Korea Selatan. (iStock/SeanPavonePhoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemaksaan yang dilakukan pemandu wisata supaya para turis berbelanja saat mengikuti tur ke toko-toko suvenir Seoul menjadi perhatian pemerintah ibu kota Korea Selatan (Korsel) itu.

Belum lama ini, turis asal China dipaksa belanja oleh pemandu wisata Korsel, yang mengajak rombongan tur berkunjung ke toko-toko suvenir Seoul. Pejabat Kota Seoul khawatir turis kapok untuk datang akibat kejadian itu.

Praktik memaksa turis untuk belanja di toko oleh-oleh disebut dumping tour. Kota Seoul semakin banyak didatangi turis dan praktik dumping tour ini mulai tampak dan mengganggu kenyamanan wisatawan.

"Dumping tour ini mengacu pada paket wisata yang menggiring turis masuk ke toko oleh-oleh dan dipaksa untuk membeli produk mahal seperti kosmetik, suplemen nutrisi dan barang-barang bebas bea cukai," jelas pejabat kota Seoul, seperti dikutip Korea Times pada Rabu (1/11).

Bukan hanya dipaksa belanja, tur paket wisata yang dijalankan juga merugikan turis, karena kebanyakan objek-objek wisata yang didatangi tiket masuknya gratis. Ketika ingin berkunjung ke tempat wisata opsional, rombongan turis itu mesti membayar ekstra, padahal mereka telah dijanjikan berkunjung saat ditawari paket wisata tersebut.

Praktik ini jelas ilegal, karena merupakan salah satu bentuk penipuan. Selain itu, pemandu wisata yang dilibatkan juga tidak memenuhi syarat karena kebanyakan merupakan warga negara asing tanpa izin pemandu resmi dan disewa agen wisata dalam negeri.

Sumber pendapatan pemandu wisata ilegal ini adalah komisi dari toko oleh-oleh. Ini yang menyebabkan mereka begitu memaksa turis untuk belanja di toko-toko tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, korban dumping tour jumlahnya meningkat. Agen pariwisata lokal berusaha mengambil kesempatan dari banyaknya turis China yang mengunjungi Korea usai pandemi Covid-19.

Pemerintah Kota Seoul telah mengumumkan siap mengambil tindakan tegas terhadap praktik dumping tour. Praktik tersebut dinilai berpotensi merusak reputasi Kota Seoul dan akan mengganggu pemulihan sektor wisata.

"Pencarian praktik ilegal di sejumlah lokasi wisata utama di Distrik Jung dan Distrik Jongno telah dilakukan. Telah ditemukan satu pemandu tur yang tidak memenuhi syarat dan tiga pemandu gelap di tempat itu. Pemandu gelap (sitting guide) ini punya lisensi namun cuma disewa untuk duduk di bus wisata," beber Pejabat Kota Seoul.

Pejabat kota Seoul juga bakal menggelar inspeksi dadakan dalam beberapa hari ke depan di tempat-tempat wisata di Distrik Mapo. Lokasi-lokasi seperti pusat perbelanjaan dan toko-toko bebas bea cukai jadi target inspeksi.

"Jumlah turis yang berkunjung ke Seoul diprediksi melonjak jelang akhir tahun. Kami bakal terus berupaya memberantas praktik ilegal demi memastikan setiap turis bisa menikmati waktu mereka di sini dan kembali lagi untuk membuat kenangan indah di Seoul," kata Kim Young-hwan, kepala biro tur dan olahraga Kota Seoul.

Sebelumnya pada awal Oktober 2023, seorang pemandu wisata wanita di Provinsi Guizhou, China, marah kepada rombongan wisatanya, karena tidak satu pun dari mereka yang mau berbelanja saat mengunjungi sebuah toko batu permata.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK