Soal persiapan untuk road trip bersama keluarga, Fahmi telah memperhitungkannya bersama istri termasuk soal makanan dan peralatan masak yang dibawa. Riset juga dilakukan Fahmi sebelum road trip, termasuk menyusun itinerary sederhana dan memastikan lokasi di Google Maps.
"Makanan kadang bawa, kadang beli. Pernah juga kita beli bahan makanan seperti daging, lalu dimasak saat camping. Kita bawa peralatan masak, kompor kecil juga. Lihat juga tempat tujuan, kira-kira ada penjual makanan enggak," tuturnya.
Dia juga bercerita tentang pengalaman yang bikin deg-degan yang pernah dialami saat road trip bersama keluarganya. Saat road trip ke Lombok pada Oktober tahun lalu, terjadi hujan dan longsor di Ranupani Malang, sehingga jalurnya tertutup lumpur. Karena Ranupani longsor, jadi dia harus turun dari pertigaan jemplang Malang lewat lautan pasir Bromo ke arah Probolinggo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, ketika itu dia tetap menembus lautan pasir tersebut, karena merasa memahami treknya karena sering dilewati dan mengendarai mobil dengan ban yang besar. Mobilnya pun dengan lancar dan aman mampu menembus lautan pasir tersebut.
"Jalurnya itu kan naik ke arah (Gunung) Bromo terus tembus ke Lumajang, ternyata jalur Lumajang longsor kita enggak bisa lewat. Nah, kalau kita mau ke Bali kita harus muter ke Malang atau pilih menembus lautan pasir Bromo itu," katanya.
"Sebenarnya enggak boleh, tapi karena emergency dan warga sekitar bilang 'kalau berani lewat aja', ya itu pengalaman pertama bawa mobil sendiri menembus lautan pasir. Sebenarnya sudah sering lewat situ naik motor, tapi bawa mobil baru kemarin. Mobilnya bukan 4x4, cuma kebetulan cc-nya gede dan bannya gede, jadi ya berani-berani aja. Tapi jadi pengalaman yang seru sih," lanjutnya.
Fahmi sendiri belum ada rencana melakukan road trip lagi dalam waktu dekat. Namun, dia berhasrat melakukan road trip di Kalimantan dan Sulawesi, terutama di Sulawesi karena menurutnya jalurnya sangat bagus.
"Dulu pernah ke Sulawesi, dari Manado sampai Sulawesi Tenggara lewat jalur darat, saya pengin lewati rute itu, tapi jalannya siang," ujarnya.
"Dulu pas ke sana jalannya malam. Jadi, enggak bisa menikmati, pengin mengulang Sulawesi dari utara ke selatan atau sebaliknya, bener-bener lewat jalur darat. Banyak hidden spot-nya. Makanannya juga dari ujung ke ujung, enggak ada yang enggak enak," pungkasnya.
(wiw)