Jakarta, CNN Indonesia --
Sebagian besar orang tua menjadikan usia sebagai patokan untuk mengukur apakah anak sudah siap untuk sekolah. Padahal, ada sejumlah aspek lain yang juga memengaruhi kesiapan anak untuk bersekolah.
Menurut pakar pendidikan, anak bisa dianggap siap masuk sekolah ketika ia secara emosional, perilaku, serta kemampuan kognitif dianggap matang untuk menerima pelajaran dan melakukan kegiatan belajar.
"Aspek-aspek yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan orang tua saat mendaftarkan anak ke sekolah itu berbeda di setiap jenjangnya," kata praktisi psikologi anak usia dini Aninda saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini sejumlah tanda psikologis anak siap sekolah yang perlu orang tua ketahui.
Hal yang perlu diperhatikan untuk jenjang TK
Menurut Aninda, karena jenjang ini merupakan jenjang pertama anak bersekolah, aspeknya lebih detail dan mengikuti perkembangan anak.
1. Berbahasa yang baik
Aspek pertama yang perlu diperhatikan orang tua adalah anak memiliki kemampuan berbahasa yang baik.
"Artinya anak mampu menyampaikan apa yang dia pikirkan atau rasakan dan anak juga mampu memahami apa yang orang lain sampaikan padanya," ucap Aninda.
2. Mandiri
Anak juga perlu memiliki dasar kemandirian. Menurut Aninda, hal ini berarti berani, percaya diri, bisa sekolah sendiri tanpa harus ditemani orang tua, dan lain sebagainya.
3. Mengontrol diri dengan baik
Sebelum memulai sekolah, anak juga perlu memiliki kemampuan untuk mengontrol diri dengan baik.
"Artinya menunjukkan kemampuan untuk mengontrol emosi tanpa tantrum dan kekerasan pada lingkungannya di kehidupan sehari-hari," katanya lebih lanjut.
4. Kemampuan sosialisasi
 Ilustrasi. Kemampuan sosialisasi yang baik juga jadi tanda psikologis anak siap sekolah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Anak juga perlu memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik sebelum mulai bersekolah. Menurut Aninda, hal ini berarti anak mau menjalin pertemanan, mulai mau berbagi, mulai menunjukkan perhatian pada lingkungannya, dan lain sebagainya.
5. Punya bekal pengalaman
Aspek lain yang harus dimiliki anak adalah berbagai pengalaman sebelum mereka disekolahkan. Artinya ada bekal-bekal pengalaman yang diberikan orang tua sebelum anak bersekolah.
"Seperti sudah terbiasa membereskan mainan sendiri saat bermain di rumah, jadi ketika nanti bersekolah tidak kaget lagi saat waktunya tidy up," kata dia.
6. Siap menerima pelajaran
 Ilustrasi. Mampu fokus mengerjakan tugas sederhana juga jadi tanda psikologis anak siap bersekolah. (White77/Pixabay) |
Anak juga perlu memiliki kesiapan untuk menerima pelajaran. Menurut Aninda, hal ini berarti anak mampu fokus untuk mengerjakan tugas sederhana, ada rasa ingin tahu, mampu mengerjakan perintah sederhana dengan benar, dan lain sebagainya.
Simak tanda psikologis anak siap sekolah lainnya di halaman selanjutnya...
Dari keenam aspek yang sebelumnya dibahas untuk jenjang TK, aspek-aspek tersebut dijelaskan Aninda dengan lebih kompleks untuk jenjang SD.
1. Mandiri
Sebelum memulai jenjang SD, orang tua perlu memastikan jika anak sudah mampu mandiri.
"Artinya, sudah bisa melakukan kegiatan bantu diri sendiri seperti pakai baju sendiri, pakai sepatu sendiri, dan makan sendiri," ucap Aninda.
2. Mengontrol diri
 Ilustrasi. Kemampuan anak dalam mengontrol diri juga jadi tanda kesiapannya bersekolah. (Istockphoto/ Lovleah) |
Lebih kompleks dari jenjang TK, mengontrol diri untuk persiapan anak jenjang SD berarti memahami konsep benar atau salah dan boleh atau tidak boleh.
"Sederhananya, misalkan anak bosan belajar padahal masih waktunya sekolah, mereka perlu untuk mengontrol diri, bisa langsung lari keluar kelas atau tetap harus stay di kelas," lanjutnya.
3. Bersosialisasi dengan baik
Untuk jenjang ini, anak sudah perlu mulai paham seperti apa konsep pertemanan yang sehat, mulai memahami akan perilaku bullying dan dampaknya, dan lain sebagainya.
4. Siap menerima pelajaran
Anak juga tentu perlu memiliki kesiapan untuk menerima pelajaran. Menurut Aninda, hal ini berarti anak memiliki dorongan untuk belajar hal-hal baru yang lebih kompleks.
"Hal ini biasanya terlihat dengan banyak pertanyaan-pertanyaan ingin tahu yang mereka lontarkan," kata Aninda.
5. Kemampuan calistung
 Ilustrasi. Meski bukan syarat utama, anak yang ingin masuk SD juga perlu memiliki kemampuan calistung sebagai tanda siap sekolah. (iStockphoto/FamVeld) |
Menurut dia, meski calistung atau baca tulis hitung dikatakan bukan merupakan syarat utama masuk SD, anak masih perlu memiliki kemampuan calistung.
"Kenyataannya pelajaran di SD kelas 1 sudah menerapkan kemampuan calistung ini," pungkasnya.
Selain aspek kesiapan dari diri anak, ada juga aspek kesiapan dari sisi orang tua dan sekolah. Menurut Aninda, selain dari segi finansial, orang tua juga perlu memiliki kesiapan untuk mendukung pendidikan anak dengan cara ikut memfasilitasi anak belajar dengan baik di rumah.
"Artinya mau membantu anak belajar, mau membantu mengecek tugas-tugas sekolah anak dan lain sebagainya," kata dia.
Sementara dari sisi sekolah, penting bagi orang tua untuk memastikan sekolah, guru, dan fasilitasnya mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anak.