Anak Lengket Terus Sama Gawai saat Libur, Ini Tips Mengontrolnya
Orang tua sering kali membebaskan anak untuk bermain dengan gawai atau gadget, utamanya saat momen libur. Padahal, penggunaan gawai seperti handphone (HP) berlebih pada anak bisa bikin kecanduan.
Psikolog anak dan keluarga Saskhya Aulia Prima mengatakan, memang anak-anak cenderung berpaling kepada gawai saat mereka merasa bosan, apalagi di musim liburan.
"Itu sepertinya masalah semua orang, ya, kalau liburan. Apalagi generasi mereka sekarang apa-apa cepat. Kalau mereka bengong, ada gadget. Jadi mereka memang tak terbiasa menghibur diri sendiri," kata Saskhya dalam acara jumpa pers di Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).
Saskhya menekankan bahwa penggunaan gawai pada anak harus dipantau agar tidak berlebihan. Penggunaan yang berlebihan bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
"Jadi memang mungkin kalau liburan, aturan tentang gadget-nya sendiri, walaupun agak longgar, tetap orang tua harus punya aturannya yang tegas berapa lama," lanjut dia.
Misalnya saja, jika orang tua menerapkan aturan bermain gadget maksimal 2-3 jam, mereka harus tegas terhadap aturan tersebut dan tidak memperbolehkan anak bermain lebih dari 3 jam.
"Kalau aku dengan anakku yang usianya 5 tahun, aku kasih satu jam per hari dan aku bagi empat. Jadi sekali main 15 menit. Kecuali kami lagi terbang atau perjalanan, mau enggak mau kita kasih lebih banyak," imbuh Saskhya.
Sayangnya, banyak anak yang kerap rewel saat diminta untuk berhenti bermain HP. Menurut Saskhya, anak bahkan cenderung melawan saat orang tuanya meminta mereka berhenti bermain gawai secara tiba-tiba.
Alih-alih tiba-tiba menyuruh anak berhenti, Saskhya menyarankan orang tua untuk mengingatkan anak beberapa menit sebelum batas waktu bermain gadget habis.
"Mungkin coba 10-15 menit sebelumnya. Bisa ingatkan kembali anak 'bentar lagi udahan ya gadget-nya'," ucapnya.
Tak hanya itu, orang tua perlu menawarkan kegiatan menyenangkan berikutnya sebagai transisi supaya mereka bisa teralihkan perhatiannya dari gawai.
"Ada tawaran kegiatan untuk transisi ke kegiatan berikutnya yang asyik juga supaya mereka pas gadget-nya udah mati, enggak nyari lagi. Jadi kasih opsi transisi untuk kegiatan yang menyenangkan lainnya," pungkasnya.
Alih-alih memberikan anak kebebasan dengan gawai, Saskhya menyarankan orang tua untuk mencari hal-hal yang bisa mengimbanginya.
Orang tua bisa mengajak si kecil ke playground yang umumnya dibuka saat musim liburan. Orang tua juga bisa mengeksplor lebih luas mengenai hal-hal yang tengah diminati oleh anak.
(del/asr/bac)