Banyak Anak Indonesia Terkena Kanker Tulang, Lakukan Deteksi Dini

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jul 2023 07:45 WIB
Banyak anak Indonesia yang terkena kanker tulang. Kenali beberapa cara deteksi dini kanker tulang.
Ilustrasi. Banyak anak Indonesia yang terkena kanker tulang. (iStockphoto/Elena Boltunova)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak anak Indonesia yang terkena kanker tulang. Penyakit ini memiliki tingkat kematian pasien pun cenderung tinggi. Untuk itu, kenali cara deteksi dini kanker tulang agar cepat ditangani.

Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) sekaligus Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya Ferdiansyah mengatakan, saking awamnya masyarakat terhadap penyakit ini, kanker tulang di Indonesia seperti fenomena gunung es. Banyak yang terkena, tapi minim deteksi dini.

"Trennya seperti fenomena gunung es. Pasien yang datang itu terlambat, makanya tingkat kematiannya menjadi tinggi," kata Ferdiansyah dalam konferensi pers yang digelar PB IDI secara daring, Selasa (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ferdiansyah juga menjelaskan, kanker tulang justru kebanyakan menyerang anak-anak. Rentang usia anak yang biasanya terkena penyakit ini adalah 5-14 tahun.

Meski begitu, Ferdiansyah tidak bisa merinci berapa total anak Indonesia yang terkena kanker tulang. Tapi, dia sendiri sempat menangani beberapa kasus kanker tulang pada anak usia 5-14 tahun yang telah memasuki stadium lanjut.

"Banyak saya tangani pasien di Jawa Timur, dan memang rata-rata anak yang terkena [kanker tulang]. Ini yang mengkhawatirkan, sebab anak-anak yang masa depannya masih panjang justru harus mengidap penyakit ini," kata dia.

Cara deteksi dini kanker tulang

Meski tingkat kematiannya tinggi, namun kanker tulang bisa diatasi. Kanker tulang bisa disembuhkan selama penyakit tersebut dideteksi sejak dini.

Caranya, kata dia, dengan mengenali dua gejala utama dari kanker tulang. Gejala itu di antaranya nyeri di bagian lutut, lengan, tungkai, atau area tulang lainnya.

Intensitas nyeri ini pun, kata Ferdiansyah, terasa cukup lama dan tak kunjung sembuh meski sudah diobati. Gejala nyeri biasanya akan dilanjutkan oleh kemunculan benjolan di area yang sakit.

"Jika kedua gejala ini muncul, jangan diurut, tapi langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diketahui penyebabnya. Kalau positif [kanker tulang], segera diobati," katanya.

Ferdiansyah berharap, ke depannya masyarakat bisa lebih peduli dan teredukasi terkait penyakit kanker tulang. Tujuannya agar anak Indonesia yang terkena kanker tulang bisa ditangani dengan cepat.

"Dan tentunya diimbangi dengan sumber daya manusia, dokter spesialisnya harus makin banyak dan alat-alat deteksinya pun menyebar di semua rumah sakit Indonesia, terutama di daerah," kata dia.



(tst/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER