Jika Anda memutuskan untuk menikah karena ancaman atau nyinyiran, Anda sebaiknya undur dulu rencana tersebut. Pernikahan harus dilakukan atas kehendak bebas dari dua orang yang saling mencintai dan menghormati.
Jika Anda merasa tertekan untuk menikah, inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali dasar dari hubungan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui siapa diri Anda dan apa yang Anda inginkan adalah hal yang sangat penting sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang diri Anda sendiri untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia.
Jika Anda memutuskan untuk menikah dan berpikir bahwa hal tersebut akan membuat hidup lebih jelas dalam jangka panjang, Anda mungkin akan melakukan kesalahan. Pernikahan seharusnya merupakan keputusan yang diambil setelah melalui pertimbangan yang matang.
Kestabilan emosi tidak ditentukan oleh usia atau pemikiran. Hal ini harus datang secara alami dengan pengalaman, yang membawa seseorang pada perspektif yang lebih luas tentang hal-hal seperti pernikahan dan komitmen.
Dewasa secara emosional sangat penting dalam hubungan apa pun. Jika Anda tidak matang secara emosional, akan sulit untuk menangani tantangan dan rintangan yang muncul dalam pernikahan. Anggaplah ini sebagai salah satu tanda penting bahwa Anda belum siap untuk menikah.
Sebenarnya tak masalah jika Anda tidak menginginkan anak untuk jangka waktu tertentu setelah menikah. Namun jika Anda tidak menginginkan sebuah keluarga sama sekali, hal ini dapat menjadi masalah bagi pasangan Anda.
Jika Anda tidak memiliki pemahaman yang sama mengenai hal ini, mungkin akan terdengar tidak adil bagi mereka sehingga bisa berkontribusi pada tanda-tanda bahwa Anda belum siap untuk menikah dan alasan yang sah untuk tidak menikah.
Memiliki anak adalah tanggung jawab yang besar. Jika Anda belum siap untuk memikul tanggung jawab tersebut, hal ini dapat memberikan tekanan yang signifikan pada pernikahan Anda.
(del/pua)