Vape dianggap sebagai pengganti rokok konvensional yang lebih 'sehat'. Padahal, vape sama bahayanya buat kesehatan. Berikut cara mengatasi kecanduan vape.
Vape bekerja dengan memanaskan cairan yang mengandung nikotin dan bahan kimia lain. Panas kemudian menghasilkan aerosol yang dihirup.
Vape begitu umum dan dianggap sebagai alternatif rokok konvensional alias rokok tembakau yang dibakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, kandungan nikotin pada cairan vape akan memicu kecanduan. Seperti dikutip dari Medical News Today, kecanduan nikotin akan mengakibatkan masalah konsentrasi, kelelahan, sensitif, dan susah tidur.
Oleh karenanya, sebaiknya setop kebiasaan vaping mulai dari sekarang. Berikut cara mengatasi kecanduan vape.
Berikan waktu pada diri sendiri untuk menemukan motivasi berhenti vaping. Langkah pertama ini sangat penting dan menentukan kesuksesan Anda keluar dari kecanduan.
Salah satu alasan berhenti adalah kesehatan. Sejumlah riset sudah memastikan dampak vape terhadap kondisi paru, otak, dan organ lain.
Kalau alasan kesehatan kurang bisa memotivasi, coba pikirkan seberapa banyak uang yang bisa dihemat kalau berhenti vaping. Kemudian Anda pun bisa melindungi orang-orang tersayang dari bahaya asap vape.
Begitu siap, tentukan waktunya.
![]() |
Berhenti dari kecanduan vape bisa sangat sulit. Tubuh biasanya akan terasa tidak nyaman saat nikotin yang bisa dihisap tiba-tiba menghilang. Kondisi ini bisa disebut sebagai 'sakau'.
Kondisi ini bisa dicegah jika Anda menerapkan terapi pengganti nikotin. Seperti dikutip dari Healthline, ada sederet terapi seperti nikotin plester, permen karet, pelega tenggorokan, semprotan, dan inhaler.
Produk-produk ini memberikan asupan nikotin dalam jumlah kecil dan konsisten. Anda pun bisa menghindari 'serbuan' nikotin dalam jumlah besar dari vape, tapi bisa meredakan gejala sakau.
Simak cara mengatasi kecanduan vape lainnya di halaman berikutnya..