Begadang Bisa Picu Penyakit Jantung, Benar Enggak Sih?

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2023 05:13 WIB
Ilustrasi. Begadang disebut bisa memicu penyakit jantung. (iStock/patrickheagney)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak jarang tumpukan pekerjaan membuat seseorang harus begadang. Padahal, kurang tidur telah diketahui dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada kesehatan jantung.

Simak untuk mengetahui hubungan antara begadang dan penyakit jantung berikut ini.

Banyak ahli menekankan pentingnya tidur demi kesehatan mental dan fisik. Meski tampak mudah dan sepele, tapi tidur adalah aktivitas yang mewah bagi banyak orang, khususnya para pekerja yang kerap begadang untuk menyelesaikan tugasnya.

Begadang bukan hadir tanpa risiko. Dokter spesialis jantung Vito A. Damay menjelaskan bahwa begadang bisa membuat irama sirkadian atau irama biologis terganggu sehingga adrenalin naik ketika badan seharusnya istirahat.

Dalam jangka panjang, menurut Vito, kebiasaan begadang bisa menimbulkan gangguan metabolisme, meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Tubuh kehilangan regularitas dan dampaknya adalah tekanan darah tinggi, gangguan metabolisme gula sehingga risiko stroke dan tekanan darah tinggi juga meningkat," jelas Vito saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (21/7).

Sementara itu, studi tahun 2022 sebelumnya telah menemukan hubungan antara kebiasaan begadang dengan penyakit jantung dan diabetes.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Experimental Physiology itu menemukan bahwa individu yang lebih suka begadang dan tidur larut di pagi hari mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Studi yang menjuluki orang-orang yang hobi begadang ini dengan sebutan 'night owls', menemukan bahwa mereka yang termasuk dalam kategori ini umumnya memiliki tubuh yang kurang mampu membakar lemak sebagai sumber energi dan cenderung lebih mudah menimbun lemak.

Sebaliknya, mereka yang bangun lebih awal cenderung sering menggunakan lemak sebagai sumber energi dan biasanya lebih aktif secara fisik sepanjang hari.

Ilustrasi. Begadang disebut bisa memicu penyakit jantung. (Istockphoto/demaerre)

Menurut ketua penulis studi ini, Steven Malin, seorang profesor metabolisme dan endokrinologi di Rutgers University, mengetahui preferensi tidur Anda sangat penting. Pasalnya, hal ini dapat membantu Anda mengambil keputusan terkait gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit.

"Sebagai gantinya, orang dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik, makan makanan yang seimbang sepanjang hari sambil menghindari makan larut malam, dan mencoba tidur lebih awal untuk meningkatkan keselarasan dengan tugas-tugas keesokan harinya sehingga mereka dapat mencapai kondisi terbaik," jelas dia.

Vito juga mengatakan, sesekali begadang untuk pekerjaan bisa diakali dengan istirahat pengganti, pemilihan asupan yang tepat, olahraga, dan pengelolaan stres yang baik.

"Pesan saya masing-masing punya waktu istirahat dan relaksasi. Lalu, tetap olahraga teratur dan makan makanan sehat dan vitamin bila diperlukan," jelas Vito.

Jika sudah beberapa kali begadang, tubuh memang akan terasa lemas. Dibutuhkan waktu untuk mengembalikan irama tubuh selama 1-2 minggu dengan tidur dan istirahat di jam yang sama.

Meski berbeda, namun Anda juga bisa menambah waktu istirahat dengan mencoba tidur di siang hari.

"Tidur siang setengah jam baik untuk kesehatan dan bisa menjadi kebiasaan yang sehat bila memungkinkan," imbuhnya.

(del/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK