Periode 1.000 hari pertama kehidupan, sering disebut "periode emas," adalah masa paling krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.
Nutrisi yang tepat pada fase ini menjadi fondasi penting untuk kemampuan kognitif dan kecerdasan anak di masa depan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa betapa sangat krusialnya bayi mendapat asupan nutrisi yang tepat pada fase ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung fase ini, para dokter dan ahli gizi merekomendasikan sepuluh jenis makanan unggulan untuk perkembangan otak bayi.
Sepuluh jenis makanan unggulan yang direkomendasikan di bawah ini juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan bayi secara optimal.
Kaya akan lemak nabati sehat, vitamin, dan mineral, alpukat sangat baik untuk pembentukan sel otak dan perkembangan jaringan saraf.
Sumber protein, kalsium, dan lemak sehat. Proses fermentasi membuat proteinnya mudah dicerna, sementara lemaknya mendukung pertumbuhan sel saraf.
Beri Mengandung antioksidan tinggi yang melindungi otak dari stres oksidatif dan membantu meningkatkan daya ingat serta fungsi kognitif.
Telur adalah sumber kolin, vitamin B12, dan selenium yang penting untuk pembentukan neurotransmiter dan fungsi memori.
Mengandung DHA dan EPA, komponen utama omega-3 yang membentuk sekitar 8% otak bayi dan penting untuk pengembangan jaringan saraf.
Sumber folat, zat besi, vitamin K, dan lutein yang mendukung pembentukan sel saraf dan transportasi oksigen ke otak, serta meningkatkan daya ingat.
Kaya akan protein, lemak sehat, vitamin E, folat, dan zat besi. Vitamin B kompleks dan folatnya membantu transmisi saraf dan perkembangan memori.
Sangat kaya zat besi yang esensial untuk pembentukan sel saraf. Kekurangan zat besi dapat menghambat perkembangan kognitif.
Merupakan sumber protein nabati lengkap yang membantu pembentukan sel otak dan jaringan pendukung di sekitarnya.
Menyediakan karbohidrat kompleks yang menghasilkan energi stabil untuk otak. Makanan ini juga kaya serat, vitamin B, dan mineral seperti zinc yang mendukung neurotransmisi dan fokus.
- Omega-3 (DHA dan EPA): Mendukung struktur otak dan koneksi saraf, krusial untuk memori dan kecerdasan.
- Zat Besi: Membantu produksi darah dan suplai oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat menghambat perkembangan kognitif.
- Protein: Bahan pembentuk utama neurotransmiter dan sel otak.
- Kolin: Krusial untuk memori dan struktur otak.