Kurangi Risiko Cedera, Praktisi Kebugaran Bagi Kiat Aman Angkat Beban

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jul 2023 18:45 WIB
Usai binaragawan Justyn Vicky meninggal karena tertimpa barbel 210 kg, praktisi kebugaran ingatkan pentingnya perhatikan aspek keamanan saat latihan beban.
Ilustrasi. Viral binaragawan Justyn Vicky meninggal usai tertimpa barbel 210 kg, praktisi kebugaran bagikan kiat aman latihan beban. (TzTproduction/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Binaragawan dan influencer kebugaran Justyn Vicky meninggal usai tertimpa barbel seberat 210 kg. Hal ini lantas jadi pelajaran bagi siapa pun yang menyukai olahraga angkat beban agar tetap mengutamakan aspek keamanan untuk mengurangi risiko cedera.

Praktisi kebugaran yang juga Principal Rai Institute Indonesia, Halim Jiang mengatakan setiap jenis olahraga memiliki risiko bahaya. Semakin berat jenis olahraganya, maka semakin tinggi pula risiko bahayanya.

Meski demikian, hal itu dapat diminimalisir, dalam hal olahraga angkat beban, salah satunya dengan mengetahui batas maksimal massa yang akan diangkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya berat badan saya adalah 65 atau 70 kg. Nah, beban yang bisa saya angkat maksimal 130 sampai 140 kg. Kalau kita bukan atlet kompetitif, kita juga tidak harus sampai kesana kan," kata Halim dikutip dari CNNIndonesia TV.

Tak hanya itu, Halim juga mengingatkan untuk tidak memaksakan diri dan mendengarkan sinyal tubuh saat melakukan angkat beban. Dua hal ini merupakan cara jitu untuk mengurangi potensi cedera.

Pentingnya didampingi spotter

Latihan beban memang harus dilakukan dengan menguasai teknik yang benar. Bahkan, untuk latihan angkat beban yang lebih tinggi, dibutuhkan pengawasan, yang di dalam aktivitas gym dikenal dengan istilah spotting.

Pengawasan dalam latihan angkat beban dilakukan oleh seseorang yang disebut spotter atau peninjau.

Menurut Halim, dalam latihan angkat beban yang tinggi, spotter harus berada dalam posisi siaga. Spotter juga harus mengetahui teknik yang benar untuk membantu rekannya yang tengah latihan beban.

Saat latihan berlangsung, spotter dalam posisi siaga di belakang orang yang sedang latihan beban.

"Tujuannya untuk memberikan tambahan tenaga dengan booster 20-30 kg, tergantung dari kekuatan spotter itu. Jadi kalau misalnya di titik terbawah itu yang paling berat, relatif bobot apapun kita akan lebih lemah yang di bawah daripada yang di atas," jelasnya.

Spotter, kata Halim, juga harus memahami kondisi dari rekannya saat melakukan latihan beban. Mulai dari catatan latihan terakhir hingga ekspresi selama berlatih angkat beban.

(pua/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER