Diklaim Lebih Praktis buat Cegah Kehamilan, Apa Itu Koyo KB?

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jul 2023 18:25 WIB
Koyo KB menawarkan perencanaan kehamilan dengan cara yang lebih praktis. Berikut cara kerja, efektivitas, dan efek samping koyo KB yang perlu diketahui.
Ilustrasi. Koyo KB menawarkan perencanaan kehamilan dengan cara yang lebih praktis. (iStockphoto/Love portrait and love the world)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koyo ini bukan koyo biasa. Koyo KB menawarkan perencanaan kehamilan dengan cara praktis. Tak perlu suntik atau minum pil, tapi cukup tempel saja.

Penggunaan kontrasepsi berguna untuk merencanakan kehamilan. Dengan pilihan alat kontrasepsi beragam, pasangan bisa memilih alat yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan.

Tak cuma kondom, pil, atau yang disuntik, KB juga ternyata tersedia dalam bentuk koyo. Melihat cara penggunaannya, KB ini dinilai lebih praktis dibandingkan yang lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu koyo KB?

Koyo KB atau kontrasepsi transdermal merupakan lembar lengket yang ditempel pada lengan, punggung, perut bagian bawah atau area lain di tubuh. Koyo KB termasuk alat kontrasepsi hormonal di mana mampu mengirim hormon yang mirip dengan pil KB pada sistem tubuh.

Koyo KB bekerja sama baiknya dengan pil. Efek samping yang dihasilkan juga hampir serupa. Namun, koyo KB jelas lebih praktis ketimbang harus minum pil setiap hari.

Seperti dilansir dari WebMD, cara kerja koyo KB adalah dengan mengirimkan hormon estrogen dan progestin lewat kulit ke aliran darah.

Hormon akan menjaga indung telur melepaskan telur, mengentalkan lendir serviks untuk menghentikan pergerakan sperma, dan mempersulit telur yang dibuahi untuk menempel pada rahim.

Seberapa efektif penggunaan koyo KB?

Menukil laman National Health Servive (NHS), jika digunakan dengan benar, maka koyo KB bisa memiliki efektivitas hingga lebih dari 99 persen dalam mencegah kehamilan.

Namun, penggunaan koyo KB tidak bisa sekali pakai seperti plester atau koyo lain. Kalau baru pertama kali pakai, tempel koyo KB untuk tujuh hari ke depan.

Kemudian pada hari ke-8, ganti koyo KB dengan yang baru. Setelah itu, ganti seminggu sekali selama tiga minggu lalu tak perlu pakai lagi selama seminggu.

Selama seminggu tanpa koyo KB, Anda bakal mengalami pendarahan seperti menstruasi, meski tidak semua perempuan mengalami. Setelah seminggu, ulangi siklus pemakaian seperti di awal.

Tidak ada aturan baku di mana Anda musti menempelkan koyo KB. Yang penting, area kulit harus bersih, kering, dan tidak terlalu banyak rambut.

Hindari area kulit yang iritasi, area yang rentan bergesekan dengan baju ketat dan payudara.

Efek samping koyo KB

home isolation concept happiness asian and caucasian love couple familygood conversation on sofa couch in living room ,marry couple laugh smile together on sofaIlustrasi. Efek samping koyo KB hampir mirip dengan penggunaan pil. (iStock/whyframestudio)

Meski tak dialami semua perempuan, namun penggunaan koyo KB juga menimbulkan beberapa efek samping. Berikut di antaranya:

- sakit kepala,
- payudara bengkak,
- mual dan muntah,
- ruam merah pada area yang ditempel koyo KB,
- perubahan suasana hati,
- kram saat menstruasi.

Oleh karenanya, perlu konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan memakai koyo KB.

Selain itu, tidak semua perempuan boleh memakai alat kontrasepsi satu ini. Dokter akan memberikan memberikan pertimbangan alat kontrasepsi lain jika pasien memiliki kondisi berikut.

1. Memerlukan proteksi terhadap penyakit menular seksual seperti HIV dan klamidia. Kondom masih jadi alat kontrasepsi terbaik dalam hal ini.
2. Usia lebih dari 35 tahun dan merokok.
3. Berat badan lebih dari 90 kg.
4. Sedang hamil.
5. Rentan mengalami penggumpalan darah, ada kanker payudara atau kandung kemih, atau mengonsumsi obat epilepsi. Koyo KB konsisten mengirim hormon estrogen sehingga bisa berpengaruh buruk pada kondisi ini.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER