Mengenal Gejala dan Cara Tes Alergi Cat Rambut

CNN Indonesia
Minggu, 06 Agu 2023 12:00 WIB
Jika tidak segera diatasi, alergi cat rambut juga dapat menyebabkan gejala yang parah. Berikut gejala dan cara tes alergi cat rambut.
Ilustrasi. Gejala dan cara tes alergi cat rambut. (iStockphoto/AlenaPaulus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Alergi cat rambut dapat terjadi ketika kulit bereaksi dengan kandungan dalam produk pewarna dianggap membahayakan oleh tubuh.

Jika tidak segera diatasi, alergi cat rambut juga dapat menyebabkan gejala yang parah. Berikut kenali gejala dan cara tes alergi cat rambut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Alergi cat rambut umumnya disebabkan oleh bahan kimia dalam pewarna yakni para-phenylenediamine (PPD). Kandungan kimia tersebut biasanya dicampur dengan peroksida yang berfungsi untuk mengubah warna rambut.

Dikutip dari Healthline, ada banyak nama untuk PPD dalam cat rambut yang dijual di pasaran, seperti PPDA, 1,4-Benzenediamine dan Phenylenediamine, p-diaminobenzema, 4-fenilendiamin, 4-aminoanilin dan 1,4-diaminobenzena.

Selain PPD, ada bahan kimia lainnya yaitu para-toluenediamine (PTD) yang dapat ditoleransi lebih baik oleh rambut dan kepala. Namun kandungan tersebut masih bisa menyebabkan alergi untuk sebagian orang.

Seseorang juga bisa mengalami alergi atau gejala lain dari bahan-bahan seperti amonia, resorsinol, dan peroksida yang ada dalam cat rambut.

Nah, ketika seseorang mengalami alergi, bahan kimia dari cat rambut bereaksi dengan sistem imun dan memicu tubuh mengeluarkan reaksi alergi.


Gejala Alergi Cat Rambut

Gejala alergi cat rambut bisa dialami oleh siapa saja. Hanya saja reaksi alergi dan tingkat keparahan tiap orang dapat berbeda, seperti dikutip Medical News Today.

Berikut beberapa gejala alergi cat rambut yang dapat terjadi.

1. Dermatitis kontak

Gejala dermatitis kontak ini tergolong ringan dan biasanya dialami oleh seseorang yang sebenarnya tidak alergi terhadap pewarna rambut.

Jenis reaksi itu mungkin lebih umum terjadi ketika seseorang mengganti merek dengan formulasi pewarna yang berbeda. Reaksi tersebut biasanya akan muncul dalam waktu 48 jam.

Gejalanya meliputi:

  • kulit memerah, kering, melepuh atau pecah-pecah
  • kulit kepala terasa kencang atau terasa seperti terbakar.


2. Hipersensitivitas tipe 4

Hipersensitivitas tipe 4 termasuk reaksi tipe lambat dibandingkan dengan tipe hipersensitivitas yang lain. Hipersensitivitas tipe 4 akan bereaksi dalam waktu beberapa jam setelah terpapar.

Gejalanya meliputi:

  • kulit tubuh, kulit kepala, telinga, dan leher akan memerah dan meradang atau sensasi seperti terbakar
  • muncul gatal-gatal berupa bercak merah dan timbul
  • kesulitan menelan dan masalah pernapasan
  • bengkak pada kelopak mata, bibir, tangan, atau kaki


3. Syok anafilaksis

Syok anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang dapat berakibat fatal. Seseorang bisa saja mengalami syok anafilaksis atau hipersensitivitas tipe 1 ini dari penggunaan pewarna rambut.

Gejalanya meliputi:

  • ruam, gatal-gatal, atau kemerahan pada kulit
  • pembengkakan pada wajah
  • pembengkakan tenggorokan
  • sesak atau kesulitan bernapas
  • penurunan tekanan darah secara mendadak
  • detak jantung yang cepat
  • kehilangan kesadaran atau pingsan
  • mual
  • muntah.


Cara Tes Alergi Cat Rambut

Dikutip dari laman NHS, ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah kamu alergi cat rambut atau tidak. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah reaksi alergi karena kandungan kimia dalam bahan pewarna.

1. Uji tempel sederhana

Kamu bisa melakukan uji tempel (skin patch test) sebelum mengaplikasikan pewarna rambut. Usapkan sedikit cat rambut di belakang telinga atau lengan bagian dalam dan biarkan mengering.

Reaksi iritasi atau alergi setiap orang dapat berbeda, tapi biasanya gejala akan muncul tak lama setelah kulit terpapar produk yang dipakai.

Jika kamu mengalami iritasi atau gejala lain seperti kemerahan dan panas setelah uji tempel maka jangan gunakan produk tersebut. Sebaiknya ganti produk lain yang tidak menimbulkan respons apa pun saat melakukan uji tempel.


2. Tes alergi di klinik

Kamu bisa melakukan pemeriksaan alergi di dokter atau klinik untuk memastikan alergen apa yang dapat memicu alergi. Metode pemeriksaan untuk mendeteksi alergi ini bermacam-macam.

Dengan melakukan tes alergi di klinik membantumu mengenali apa saja yang menjadi pemicu alergi dan perlu dihindari.

Meskipun kamu tidak memiliki alergi terhadap cat rambut, tetapi ada sejumlah hal yang harus diperhatikan agar tetap aman. Berikut tipsnya.

  • Jangan biarkan lebih lama dari waktu yang disarankan
  • Kenakan sarung tangan saat mengoleskan pewarna
  • Bilas rambut hingga bersih
  • Ikuti instruksi yang tertera pada kemasan.

Demikian penjelasan tentang gejala dan cara tes alergi cat rambut yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!

(glo/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER