Wanita 20 Tahun di AS Terserang Stroke, Alami Gejala Ini

CNN Indonesia
Selasa, 01 Agu 2023 20:15 WIB
Seorang wanita AS berusia 20 tahun baru saja "selamat" usai terserang stroke. Apa saja gejala stroke yang ia alami?
Ilustrasi. Seorang wanita 20 tahun di AS menceritakan pengalamannya terserang stroke. (iStockphoto/utah778)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang wanita AS berusia 20 tahun baru saja "selamat" usai terserang stroke. Wanita bernama Esmae Hodgetts ini pun membeberkan sejumlah gejala stroke yang ia alami di usia muda.

Hodgetts masih ingat apa yang terjadi padanya di akhir 2022 lalu. Tepat di malam tahun baru, ia tak sadarkan diri dan setelahnya ia mengalami vertigo.

"Itu sangat intens rasanya seperti sakit yang menusuk di kepala saya dan menjalar ke leher saya," kata Hodgetts seperti dikutip dari Daily Mail.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya, dia mengalami serangan stroke. Dokter yang memeriksa pun tidak menyadari Hodgetts sudah terkena stroke selama hampir dua hari. Koordinasi motorik dan kemampuan wicara baik-baik saja.

Sebelum pingsan, Hodgetts tidak sadar bahwa ia sudah mengalami gejala stroke yakni rasa nyeri hebat pada leher dan bahu.

Biasanya, nyeri leher dan bahu tidak dianggap masalah serius. Namun gejala ini bisa menandakan diseksi arteri servikal, salah satu penyebab stroke pada orang berusia di bawah 50 tahun.

Apa itu diseksi arteri servikal?

Diseksi arteri servikal (cervical artery dissection) merupakan kondisi adanya robekan pada satu atau lebih lapisan jaringan pembuluh darah.

Seperti dilansir dari laman Cleveland Clinic, diseksi arteri servikal adalah penyebab umum stroke pada orang dewasa muda dan paruh baya.

Arteri servikal adalah sekelompok pembuluh darah besar di leher. Kumpulan pembuluh darah ini termasuk arteri karotis (pemasok darah ke bagian depan otak) dan arteri vertebral (pemasok darah ke bagian belakang otak dan tulang belakang).

Ketika ada robekan pada lapisan jaringan pembuluh darah, darah merembes keluar. Pada area robekan, darah bisa menggumpal dan bisa meluncur ke otak, menyumbat aliran darah. Saat pasokan darah menipis, seseorang bisa terkena stroke iskemik.

Seperti yang dialami Hodgetts, gejala umum pada diseksi arteri servikal adalah nyeri kepala atau leher. Anda bisa mengalami nyeri hebat tanpa ada perantara sakit apa pun.

Rasa nyeri atau tidak nyaman biasanya punya ciri-ciri:

1. Nyeri tiba-tiba
2. Tidak kunjung hilang
3. Terjadi di salah satu sisi dan rasa nyeri luar biasa pada belakang kepala atau leher
4. Nyeri mirip dengan migrain atau thunderclap headache (sakit kepala amat sangat hebat)

Selain nyeri pada leher dan kepala, gejala diseksi arteri servikal yakni,

a. Horner's syndrome, kelopak mata turun, pupil kecil sebelah dan keringat jauh lebih sedikit dari biasanya.
b. Gejala mirip stroke seperti, penglihatan kurang jelas, kepala pening, kaki lemah, vertigo, kesulitan bicara dan kesulitan menggerakkan tubuh (ataksia).

Sementara itu, Hodgetts diresepkan obat pengencer darah. Usai serangan stroke, ia masih mengalami vertigo dan kecemasan akan terserang stroke lagi.

"Saya makan lebih sehat, dan saya tidak minum sama sekali karena saya bahkan tidak ingin mengambil risiko merasa pusing dan itu membuat saya cemas karena sekarang, saya takut melakukan apa pun, [padahal] tidak ada alasan itu bakal terjadi (serangan stroke)," ujarnya.

(els/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER