Terlalu sering konsumsi makanan olahan seperti hot dog dapat merusak kesehatan otak, terutama jika Anda tidak menyeimbangkannya dengan makanan pendukung kesehatan otak seperti salmon, kenari, dan sayuran hijau.
Banyak penelitian mengaitkan konsumsi daging ultra-olahan dengan efek negatif pada kesehatan kognitif. Misalnya, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menunjukkan bahwa mereka yang makan lebih banyak daging olahan dan makanan lain menunjukkan kemampuan yang lebih rendah untuk melakukan tes tertentu.
Bredesen menambahkan, "Daging yang mengandung nitrat dan nitrit seperti hot dog, ham, dan daging deli meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, serta kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pembungkus makanan cepat saji terkenal mengandung zat per dan poli-fluoroalkyl (PFASs), atau bahan kimia yang terkait dengan banyak efek kesehatan negatif, termasuk efek negatif pada kesehatan kognitif kita.
PFAS ditemukan di pembungkus hamburger, kotak pizza, dan kemasan lain yang tahan minyak. Bahan kimia ini dapat larut ke dalam makanan dan meningkatkan paparan makanan, yang mungkin tidak memberikan keajaiban bagi kesehatan kognitif.
![]() |
Donat umumnya dibuat dengan tambahan gula, yang jika dikonsumsi berlebihan, tampaknya terkait dengan fungsi kognitif yang lebih rendah.
Donat juga digoreng dan dianggap sebagai makanan ultra-olahan, menyoroti betapa merugikannya sering memakannya bagi kesehatan otak Anda.
Jika Anda membuat biskuit dengan cara kuno (shortening), Anda mungkin membuat tubuh terkena lemak trans, yang jika dikonsumsi berlebihan, dapat berdampak negatif pada otak dan sistem saraf.
Perhatikan bahan-bahan Anda saat membuat adonan dan cobalah bersandar pada pilihan yang lebih bergizi, seperti roti gandum, saat Anda memutuskan apa yang akan dinikmati untuk sarapan.
Itulah 7 makanan terburuk untuk kesehatan otak.
(pua)