Studi: Perempuan 3 Kali Lebih Berisiko Migrain Dibanding Pria

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2023 07:25 WIB
Menurut penelitian perempuan tiga kali lebih berisiko mengalami migrain dibanding pria. Kok bisa?
Menurut penelitian perempuan tiga kali lebih berisiko mengalami migrain dibanding pria. Kok bisa?(iStockphoto/fizkes)

Migrain dan kehamilan

Bagi wanita yang sedang hamil, migrain bisa sangat melemahkan selama trimester pertama, saat morning sickness biasa terjadi, sehingga sulit untuk makan, tidur atau terhidrasi. Lebih buruk lagi, melewatkan atau melewatkan salah satu dari hal-hal ini dapat membuat migrain lebih mungkin terjadi.

Kabar baiknya adalah migrain umumnya cenderung berkurang tingkat keparahan dan frekuensinya selama kehamilan. Bagi sebagian wanita, mereka menghilang, terutama saat kehamilan berlanjut. Namun kemudian, bagi yang mengalaminya saat hamil, migrain cenderung meningkat setelah melahirkan.

Ini bisa disebabkan oleh penurunan kadar hormon, serta kurang tidur, stres, dehidrasi, dan faktor lingkungan lain yang terkait dengan perawatan bayi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan migrain juga dapat meningkat selama perimenopause, fase transisi seorang wanita menuju menopause. Sekali lagi, kadar hormon yang berfluktuasi, terutama estrogen, memicunya, bersama dengan nyeri kronis, depresi, dan gangguan tidur yang dapat terjadi selama ini.

Tapi saat menopause berlangsung, migrain umumnya menurun. Dalam beberapa kasus, mereka benar-benar hilang.

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER