PPOK, penyakit radang paru-paru kronis yang menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru, termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Bronkitis kronis dapat menyebabkan batuk yang mengeluarkan dahak berwarna. Emfisema menyebabkan sesak napas dan merusak kantung udara di paru-paru (alveoli). Kebanyakan orang dengan COPD adalah perokok atau mantan perokok.
Obat tekanan darah. Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), yang biasanya diresepkan untuk tekanan darah tinggi dan gagal jantung, diketahui menyebabkan batuk kronis pada beberapa orang.
Bronkitis adalah jenis infeksi yang menyebabkan saluran udara paru-paru, yang dikenal sebagai bronkus, menjadi iritasi dan meradang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dapat menyebabkan batuk retas, yang mungkin juga mengeluarkan lendir bening, hijau, atau kuning keabu-abuan. Itu juga dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, termasuk sakit tenggorokan, pilek, atau sakit kepala.
Faktor risiko, seperti merokok dan paparan asap, bahan kimia, atau polutan, bisa membuatmu lebih mungkin mengembangkan bronkitis kronis, yang dapat menyebabkan batuk kronis dan jadi alasan kenapa batuk tak kunjung sembuh.
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bisa disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri.
Batuk adalah gejala umum pneumonia dan mungkin kering atau menghasilkan lendir berwarna hijau, kuning, atau berdarah. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk demam, berkeringat, dan sesak napas.
Asma adalah kondisi kronis yang mempengaruhi saluran udara, menyebabkannya menjadi bengkak dan meradang. Itu juga membuat paru-paru lebih mungkin terkena iritasi atau alergen, yang dapat menyebabkan batuk.
Dalam beberapa kasus, batuk kronis mungkin merupakan satu-satunya gejala asma. Ini dikenal sebagai asma varian batuk. Biasanya membutuhkan obat asma yang diresepkan, seperti inhaler, untuk meredakan batuk.
Alergi dapat menyebabkan saluran udara menjadi teriritasi, mengakibatkan batuk kering kronis.
Batuk yang berhubungan dengan alergi mungkin lebih buruk pada musim atau lingkungan tertentu. Ini juga dapat menyertai gejala lain seperti bersin, hidung tersumbat, dan kulit gatal.
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD), juga dikenal sebagai refluks asam, terjadi saat isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan mulas, mual, dan kesulitan menelan.
Kondisi ini juga dapat menimbulkan iritasi yang berkepanjangan di tenggorokan Anda, yang mengakibatkan batuk terus menerus.
Jenis obat tertentu, termasuk obat tekanan darah, dapat membawa efek samping berupa batuk terus-menerus dan jadi penyebab kenapa batuk tak kunjung sembuh.
Merokok dapat mengiritasi tenggorokan, mengakibatkan batuk kronis. Ini juga dapat memperburuk atau memperpanjang gejala dari banyak masalah yang menyebabkan batuk, termasuk asma dan infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, paparan asap rokok dapat menyebabkan batuk, mengi, dan sesak napas.
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah suatu kondisi yang menghalangi aliran udara dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Merokok, paparan polutan udara, dan faktor genetik dianggap terlibat dalam perkembangannya.
Batuk yang sering adalah salah satu gejala PPOK yang paling umum, bersamaan dengan mengi, produksi lendir berlebih, dan sesak napas.
Kanker paru-paru juga jadi alasan kenapa batuk tak kunjung sembuh. Batuk dapat menyebabkan kanker paru-paru batuk yang tidak kunjung sembuh atau semakin parah seiring berjalannya waktu.
Beberapa orang mungkin juga mengalami nyeri dada, mengi, sesak napas, atau penurunan berat badan yang tidak disengaja, sementara yang lain mungkin tidak menyadari gejala apa pun sampai kankernya sudah parah.
(chs/chs)