Dokumenter 'The Tinder Swindler' di Netflix ternyata terjadi di Indonesia. Simak cara deteksi kebohongan demi hindari Tinder Swindler Indonesia.
Kencan hanya digunakan sebagai modus penipuan. Seorang wanita kehilangan Rp1 miliar akibat ditipu oleh teman kencan yang baru dikenalnya selama kurang dari dua bulan.
"Dia mengaku sebagai orang Chinese-Malaysia, duda yang enggak punya anak, dan anak tunggal dari orang tua kaya yang punya bisnis di Malaysia," kata si wanita seperti dilaporkan CNBC Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Tinder Swindler Indonesia ini korbannya tak hanya satu. Sudah ada puluhan korban dengan kerugian tidak sedikit. Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak berkata kasus penipuan ini sama dengan aksi penipuan pada umumnya. Bedanya, pelaku dan korban saling kenal lewat aplikasi kencan.
Menelisik ke belakang, penipuan berbekal aplikasi kencan ini bukan hal baru. Berbagai aplikasi kencan, termasuk Tinder pun sudah memberikan berbagai panduan aman untuk berkencan online dan melengkapi berbagai fitur keselamatan.
Beberapa imbauan di antaranya adalah untuk tidak mengirim uang, terutama melalui transfer, meskipun orang tersebut mengaku sedang dalam keadaan darurat.
"Pertahankan percakapan di platform saat Anda mengenal seseorang. Pengguna dengan niat buruk sering kali mencoba mengalihkan percakapan ke teks, aplikasi perpesanan, email, atau telepon segera," tulis mereka.
"Mengirimkan uang seperti mengirim uang tunai - hampir tidak mungkin untuk mengembalikan transaksi atau melacak ke mana perginya uang tersebut. Jangan pernah membagikan informasi yang dapat digunakan untuk mengakses rekening keuangan Anda."
Tapi bagaimana caranya mendeteksi kebohongan seseorang?
Kencan online adalah salah satu cara menemukan calon pasangan potensial. Pun banyak aplikasi kencan yang kian memudahkan pengguna menemukan teman kencan yang sesuai dengan kriteria.
Hanya saja, Anda perlu bersiap dengan sejumlah amunisi termasuk cara mendeteksi kebohongan seseorang agar aman dari penipuan.
Cukup rumit mendeteksi pembohong di ranah kencan online. Namun Catalina Toma dari University of Wisconsin-Madison dan Jeffrey Hancook dari Cornell University melakukan skrining terhadap profil 78 pelaku kencan online di empat laman kencan.
Rupanya, Anda bisa mendeteksi seorang pembohong dimulai dari data atau profil yang mereka tampilkan. Seperti dilansir dari Atlantic, pembohong cenderung tidak menggunakan kata ganti 'aku', 'saya' atau 'I'.
Cara ini digunakan untuk memberikan jarak dengan seseorang. Biasanya cara ini juga digunakan pembohong-pembohong di kehidupan nyata.
Dalam riset yang sama, pembohong akan menggunakan negasi dalam menyampaikan sesuatu. Mereka tidak berkata bahwa mereka 'bahagia', misal, tapi mereka bakal berkata bahwa mereka 'tidak sedih'.
Kemudian mereka menjaga segala sesuatunya ringkas agar tidak banyak informasi yang keluar dan menjaga agar tidak ketahuan berbohong.
Salah satu cara mendeteksi kebohongan seseorang adalah dari penulisannya selama chatting. Anda banyak berkomunikasi via pesan teks sehingga cara ini dapat bermanfaat.
"Pembohong dapat terdeteksi online lewat bermacam cara. Jika ada banyak kata-kata yang ejaannya salah di chat, itu bisa mengindikasikan ada sesuatu yang mencurigakan," kata Andrew Hendel, konsultan keamanan kencan online, seperti dikutip dari Newsweek.
Foto-foto pada profil bisa jadi sarana mendeteksi kebohongan. Pelaku kencan online memang tak jarang memalsukan berat dan tinggi badan, usia bahkan status perkawinan.
Kendati demikian, coba cek fotonya dengan memanfaatkan mesin pencari. Foto-foto yang ditampilan bisa saja bukan foto sebenarnya alias nyomot dari akun orang lain.
Seorang pembohong atau penipu tidak akan berinisiatif mengajak Anda kopi darat alias bertemu tatap muka. Jika Anda yang mengajak bertemu, dia akan menolak dengan berbagai macam alasan.
Hendel mengingatkan penipu biasanya menciptakan cerita yang berhubungan dengan situasi darurat dan memerlukan uang. Penipuan online kerap berawal dari sini.
"Jika seseorang minta uang sebelum bertemu secara langsung untuk menutup beli bensin atau alasan lain, itu adalah indikator bahwa mereka sedang mencoba menipu Anda," katanya.
Kadang tanpa kondisi darurat pun, penipu bisa menciptakan situasi yang membuat Anda harus mengirim sejumlah uang. Hal ini pula yang dialami korban Tinder Swindler Indonesia.
(els/chs)