Demi Persiapan Olimpiade, Kios Buku Prancis UNESCO Digusur

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2023 08:03 WIB
Kios buku Prancis UNESCO digusur. Hal ini dilakukan berkaitan dengan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine tahun depan.
Ilustrasi buku. Kios buku Prancis UNESCO digusur. Hal ini dilakukan berkaitan dengan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine.(Istockphoto/Sergey Tinyakov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kios buku Prancis UNESCO digusur. Hal ini dilakukan berkaitan dengan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine tahun depan.

Tahun ini mereka mengadakan kompetisi di luar gedung olahraga untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade.

Kota Paris akan mengadakan pembukaan besar yang luar biasa pada tanggal 26 Juli tahun depan. Upacara tersebut diperkirakan akan menarik sekitar 600 ribu penonton. Ajang ini akan menampilkan parade lebih dari 10.500 atlet dari 206 delegasi di sepanjang sungai yang disaksikan oleh ratusan ribu penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bagi para penjual buku yang telah menemukan tempat berusia berabad-abad di tepi sungai, hari itu hanyalah sebuah kegiatan seremonial.

Mengutip AP, kepolisian prefektur Paris memerintahkan pemindahan 570 kios buku warisan UNESCO yang telah digunakan para penjual buku selama beberapa dekade.

Karena alasan keamanan, pihak prefektur khawatir bahwa kios tersebut dapat digunakan untuk menyembunyikan alat peledak selama upacara pembukaan. Sementara pihak balai kota mengatakan kios itu akan menghalangi pandangan ke Sungai Seine.

Lantaran kios buku Prancis UNESCO digusur, para penjual buku mengecam keputusan prefektur tersebut. Mereka juga khawatir bahwa pemerintah kota akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

"Kami adalah simbol Paris," kata Jérôme Callais, yang telah menjual buku di dermaga sejak tahun 90an dan mengepalai Asosiasi Kebudayaan Penjual Buku Paris.

"Seolah-olah prefektur memutuskan bahwa Menara Eiffel terlalu tinggi dan lantai tiga dan dua harus dibongkar karena berada dalam jangkauan kamera selama upacara."

Balai kota Paris menawarkan untuk merenovasi atau mengganti kios itu tanpa biaya setelah dipindahkan, namun asosiasi penjual buku, yang kini memiliki 200 anggota, bertekad untuk mempertahankan kios itu di tempatnya, sebagaimana adanya.

"Kami sepakat bahwa kami tidak akan pindah," tambah Callais.

Sebagai imbalannya, asosiasi penjual buku mengusulkan agar kios tersebut disegel sebelum dan selama upacara pembukaan Olimpiade Paris.

Callais juga merujuk pada kunjungan kerajaan pertama Ratu Elizabeth II ke Paris pada tahun 1957, yang menyaksikan parade besar di sungai Seine sementara tidak ada satu pun kios yang dipindahkan.

Namun meskipun bukan karena alasan keamanan, Pierre Rabadan, wakil walikota Paris yang bertanggung jawab atas Olimpiade dan Paralimpiade dan Sungai Seine, bersikeras dalam pertemuan dengan para penjual buku pada bulan Juli bahwa kios buku itu perlu disingkirkan karena menghalangi jalan.

Ketua panitia penyelenggara Paris 2024, Tony Estanguet, mengatakan kepada Associated Press bahwa mengadakan acara semacam itu "tidak akan terjadi tanpa konsekuensi" terhadap kebiasaan masyarakat setempat.

"Penjual buku adalah bagian dari sejarah kami," kata Estanguet.

"Ini adalah kegiatan yang luar biasa... tapi memang benar bahwa kedekatannya (dengan Sungai Seine) membuat beberapa dari mereka tidak sesuai dengan penyelenggaraan normal Olimpiade," tambahnya.

"Harus ada solusi."

Saat ini belum ada tanggal pasti kapan penjual buku harus meninggalkan dermaga.

Meskipun izin biasanya diberikan kepada penjual buku oleh pemerintah kota selama setahun penuh, mulai 1 Agustus hingga 31 Juli, kali ini izin tersebut hanya diberikan hingga 30 Juni tahun depan.

Sebuah petisi yang menuntut perlindungan toko buku terbuka, yang diluncurkan bulan lalu, kini telah ditandatangani lebih dari 120 ribu orang yang mencegah kios buku Prancis UNESCO digusur.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER