Amputasi pada Pasien Diabetes Bisa Terulang, Bagaimana Mengatasinya?

CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2023 18:30 WIB
Salah satu risiko kesehatan yang bisa dialami penderita diabetes adalah amputasi kaki atau bagian tubuh tertentu. Bagaimana cara mencegah agar tak terulang?
Ilustrasi. Untuk mencegah amputasi, pasien diabetes harus menjalani pola hidup sehat. (iStockphoto/Satjawat Boontanataweepol)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu risiko kesehatan yang bisa dialami penderita diabetes adalah amputasi kaki atau bagian tubuh tertentu. Bahkan proses amputasi ini tidak hanya sekali, tapi bisa dilakukan berkali-kali.

Dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Siloam, Vito Damay mengatakan amputasi bagi penderita diabetes memang bisa berulang. Terutama bagi mereka yang tidak menjaga gaya hidup dan tidak mengobati diabetes yang diderita.

"Bisa berulang amputasinya. Berawal dari satu jari kaki, lalu ke jari kaki lainnya. Kemudian ke telapak kaki, ujung-ujungnya satu betisnya harus diamputasi," kata Vito saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (30/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, amputasi ini harus dilakukan saat bagian tubuh pasien terluka, infeksi, hingga mengalami pembusukan. Hal ini terjadi karena diabetes bisa mengganggu aliran pembuluh darah terutama di kaki karena ada penyempitan.

Ketika terjadi penyempitan pembuluh darah, oksigen dan nutrisi yang harusnya dialirkan ke kaki atau bagian bawah tubuh pasien justru tertahan. Sehingga, saat mereka terluka, luka tersebut susah sembuh hingga mengalami pembusukan.

"Aliran darah bisa tersumbat mendadak, ujung-ujungnya mereka bisa mengalami pembusukan kaki hingga harus diamputasi," katanya.

Lantas bagaimana menanganinya?

ilustrasi diabetesIlustrasi. Agar mencegah amputasi tak terjadi berkali-kali, penderita diabetes harus jalani pola hidup sehat dan jalani pemeriksaan ankle brachial indeks. (iStockphoto/Maya23K)

Penderita diabetes memang harus menjaga pola hidup ke arah yang lebih sehat. Selain itu kata vito mereka juga perlu melakukan pemeriksaan ankle brachial indeks atau ABI untuk memeriksa kemungkinan terjadinya pembusukan di kaki.

"Pasien diabetes dengan keluhan kaki sakit atau sering kram harus diperiksa jantung dan pembuluh darahnya, termasuk pembuluh darah di kaki," katanya.

Melalui pemeriksaan rutin ini, maka saat ada indikasi penyempitan pembuluh darah di kaki bisa segera diketahui dan ditangani sebelum terjadinya pembusukan mendadak.

"Kalau bisa dideteksi lebih awal maka pembuluh darah yang menyempit bisa kita buka dengan metode kateterisasi, sehingga risiko bedah amputasi bisa dihindari" katanya.

(tst/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER