SUDUT CERITA

'Pasang Ring Jantung di Usia Muda, Aku Harus Minum Obat Seumur Hidup'

Putri Annisa | CNN Indonesia
Jumat, 29 Sep 2023 18:30 WIB
Ilustrasi. Pada 2020, Bayu yang saat itu masih berusia 33 tahun harus pasang ring jantung karena penyempitan pembuluh darah di jantungnya. (Istockphoto/wildpixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pagi itu, satu hari di tahun 2020, Bayu bangun tidur dengan rasa sangat tidak nyaman di dada sebelah kiri. Nyeri itu kian terasa saat ia menarik napas.

Bayu (36) adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu kementerian. Pada 2020, ia mendapat kesempatan melanjutkan studi ke Australia lewat jalur beasiswa LPDP. Bayu yang saat itu sudah punya dua orang putra, berencana membawa serta keluarga kecilnya menemaninya belajar di negeri orang.

Rencananya, istri dan kedua anak Bayu bakal menyusul sebulan kemudian. Tapi apa daya, pandemi Covid-19 menyerang dunia, dan Australia turut memberlakukan lockdown. Rencana itu pun urung berlangsung.

Pembelajaran di kampus lalu dilanjut secara daring selama hampir 9 bulan. Bayu terpaksa menjalani hari-hari sendiri tanpa anak-istri.

Hingga suatu hari, Bayu mendapat kabar duka bahwa sang ayah meninggal dan ia memutuskan pulang. Atas izin dari pihak LPDP, ia diperbolehkan melanjutkan studi di tanah air, toh, disana pun proses belajar mengajar tetap saja online.

Namun baru seminggu pulang, serangan itu datang. Nyeri di bagian dada tak kunjung hilang sampai akhirnya ia dan istri memutuskan untuk pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit yang tak jauh dari rumahnya di bilangan Bekasi.

"Masuk ke UGD dicek, lah, sama dokter jaga di situ. Akhirnya sama dokter jaga dikasih obat pereda nyeri," kata Bayu bercerita kepada CNNIndonesia.com baru-baru ini.

Menurut Bayu, situasi di UGD kala itu cukup chaos karena banyaknya pasien Covid berdatangan.

Benar saja. Usai diperiksa oleh dokter melalui pemeriksaan EKG, terdeteksi adanya irama jantung yang tidak sesuai dengan kondisi jantung normal. Menurut dokter jaga, kondisi Bayu harus didiagnosis lebih dalam oleh dokter spesialis jantung.

Karena kondisi unit rawat inap yang full, malam hari Bayu dirujuk ke rumah sakit lain. Atas bantuan kerabat, ia akhirnya dirujuk ke RSUD Kota Bekasi, itu pun dengan kondisi yang sama dengan rumah sakit sebelumnya. Penuh pasien Covid.

Singkat cerita, ia lalu ditangani dokter spesialis jantung. Di situlah ia dan istri menerima diagnosis mengejutkan dari dokter.

"Dari kateter dapatlah ada satu pembuluh [jantung] yang mengalami penyempitan, dan langsung diukur sama dokternya itu sekitar 70 sampai 80 persen, di atas 70 persen," ujarnya.

Bayu dan istri kaget bukan main. Ini pertama kalinya Bayu merasa nyeri di dada, namun hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah di jantung sudah sebesar 70 persen.

Dengan diagnosis tersebut, dokter menyarankan keputusan terbaik adalah Bayu segera menjalani operasi pemasangan ring jantung. Diketahui, pemasangan ring jantung berfungsi untuk melancarkan aliran darah dan oksigen dengan cara memperbesar rongga pembuluh darah yang mengalami penyempitan atau penyumbatan.

Usai pemasangan ring dan perawatan setelahnya selama satu hari, dokter mengizinkan Bayu untuk pulang.

Simak cerita selengkapnya di halaman selanjutnya...

Penyebab yang terakumulasi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :