Jakarta, CNN Indonesia --
Memakai high heels atau sepatu hak tinggi memang membuat jadi lebih percaya diri karena membuat kaki tampak lebih jenjang. Namun, apa yang terjadi jika terlalu sering memakai high heels?
Perempuan selalu ingin mengenakan sesuatu yang menunjang penampilannya lebih menarik. Salah satu fashion item yang kerap dipakai adalah sepatu hak tinggi terutama dalam acara-acara formal.
Meski demikian, pakar penyakit kaki tidak menyarankan pemakaian high heels terlalu sering.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sudut pandang kinetik, sepatu hak tinggi dirancang dengan buruk, dan memakainya memiliki efek buruk pada kaki manusia," kata Mark Mendeszoon, direktur Advanced Foot and Ankle Fellowship di University Hospitals Richmond Medical Center mengutip Livestrong.
"Kaki biasanya perlu berjalan dari tumit hingga ujung kaki, dan untuk melakukannya, kaki harus berada pada permukaan yang rata. Tetapi sepatu hak tinggi memaksa kaki ke posisi yang tidak biasa dan mengubah biomekanik berjalan normal."
Berikut ini sejumlah masalah yang bisa terjadi jika Anda terlalu sering memakai high heels.
1. Nyeri kaki
Sebuah survei dari American Podiatric Medicine Association (APMA) menemukan bahwa sepatu hak tinggi adalah penyebab nomor satu nyeri kaki di antara mereka yang memakainya, dengan 71 persen pemakai sepatu hak tinggi melaporkan bahwa sepatu hak tinggi melukai kaki mereka.
Faktanya, sebuah studi pada November 2013 di Singapore Medical Journal menemukan 68 persen wanita yang mengalami nyeri kaki berulang disebabkan oleh alas kaki, khususnya sepatu hak tinggi.
Meskipun jenis sepatu hak apa pun dapat menyebabkan nyeri pada jari kaki, sepatu runcing dan berujung tertutup adalah penyebab terbesarnya.
Nyeri kaki dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya. Survei APMA menemukan bahwa orang dengan nyeri kaki kronis secara signifikan lebih mungkin mengalami masalah kesehatan lain seperti nyeri punggung, nyeri sendi, dan masalah berat badan, serta penyakit yang tampaknya tidak berhubungan seperti jerawat, penglihatan buruk, dan gigi tidak nyaman.
2. Jari kaki melengkung dan kapalan
 Ilustrasi. Salah satu masalah yang bisa terjadi jika terlalu sering pakai high heels adalah kapalan. (Getty Images/bymuratdeniz) |
"Memasukkan kaki depan berbentuk persegi panjang ke dalam sepatu segitiga [high heels] tidak hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Ini sebenarnya mengubah bentuk kaki, menyebabkan masalah struktural tulang," jelas Mendeszoon.
Bagian ujung sepatu hak tinggi yang sempit menekan dan membuat jari-jari kaki kram, sehingga dapat menyebabkan kondisi yang disebut hammertoe, yaitu jari-jari kaki melengkung ke bawah.
"Hammertoes dapat menyebabkan terbentuknya kapalan di bagian atas atau ujung jari kaki Anda," tambah Mendeszoon.
Kapalan berisiko terinfeksi terutama jika Anda mencoba memotong atau mengikirnya, dan dalam kasus ekstrem dapat menyebabkan infeksi pada tulang.
3. Bunion (sendi jempol tidak sejajar)
Sepatu hak tinggi juga dapat memicu timbulnya bunion yang menyakitkan, yaitu sendi jempol kaki tidak sejajar dengan sendi jari kaki lainnya.
Sebuah studi pada Desember 2015 di Arthritis Care & Research menemukan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi meningkatkan risiko terjadinya bunion sebesar 47 persen, karena peningkatan tekanan pada kaki depan.
"Dengan sepatu hak tinggi, distribusi berat di seluruh kaki Anda sangat berubah," kata Mendeszoon.
Studi lain pada Desember 2016 di Journal of Gerontology menunjukkan bahwa Anda lebih mungkin mengalami bunion jika sepatu Anda memiliki kotak jari kaki yang sempit. Jadi, stiletto runcing lebih berbahaya dibandingkan sandal berujung terbuka.
Apa lagi yang akan terjadi jika terlalu sering pakai high heels? Simak di halaman selanjutnya...
4. Metatarsalgia
Bola kaki Anda ditutupi dengan bantalan lemak untuk melindungi sendi jari kaki yang disebut kepala metatarsal.
"Saat Anda memakai sepatu hak, jari-jari kaki Anda berkontraksi dan melengkung. Saat hammertoe berkembang dan jari-jari kaki Anda mulai melengkung ke bawah, mereka mendorong kembali kepala metatarsal," Mendeszoon.
Seiring berjalannya waktu, semua dorongan ini menyebabkan bantalan lemak tergeser, sehingga Anda hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada bantalan pada bagian depan kaki Anda - pada dasarnya Anda berjalan di atas kulit dan tulang.
"Kemudian, tulang Anda menjadi memar dan meradang, yang merupakan suatu kondisi yang disebut metatarsalgia," kata Mendeszoon.
Akibatnya, Anda mulai berjalan dengan cara berbeda untuk mengimbangi rasa sakit.
Dalam kebanyakan kasus, istirahat, mengganti sepatu, atau menggunakan bantalan metatarsal dapat menghilangkan rasa sakit. Namun menurut Mayo Clinic, terkadang kondisi tersebut memerlukan pembedahan untuk menyelaraskan kembali tulang metatarsal.
5. Neuroma
Neuroma adalah ujung saraf yang teriritasi di bagian bawah kaki Anda. Memberi banyak tekanan pada bagian depan telapak kaki, misalnya saat mengenakan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan pembengkakan.
"Peradangan ini dapat menekan saraf di antara sendi buku jari kaki Anda," kata Mendeszoon.
Seiring waktu, saraf bisa terjepit, menyebabkan rasa sakit yang parah yang mungkin memerlukan terapi fisik, pengobatan, suntikan, atau bahkan pembedahan.
6. Tendon Achilles Ketat
 Ilustrasi. Sepatu hak tinggi adalah salah satu penyebab tendon Achilles menjadi tegang.(iStockphoto/p_saranya) |
Sepatu hak tinggi adalah salah satu penyebab tendon Achilles menjadi tegang. Menurut Mendeszoon, tendon Achilles akan selalu berkontraksi saat menggunakan sepatu hak tinggi.
"Hal ini dapat menyebabkan kekakuan, dan penggunaan sehari-hari justru dapat memperpendek otot Achilles Anda seiring berjalannya waktu."
Akhirnya, Achilles bahkan bisa berkontraksi hingga memakai flat shoes atau bertelanjang kaki juga terasa menyakitkan.
Kata dia, Tendon Achilles yang tegang adalah penyebab utama kondisi kaki dan pergelangan kaki nontraumatic yang berlebihan, termasuk neuroma, plantar fasciitis, tendonitis, dan patah tulang karena stres.
7. Disfungsi Postur
Menurut studi PeerJ, karena sepatu hak tinggi mengganggu gerakan alami kaki, hal ini juga dapat mengubah distribusi tekanan di bagian bawah kaki, memengaruhi sendi pergelangan kaki dan otot di sekitarnya, serta membatasi rentang gerak pergelangan kaki.
Anda mengimbangi gaya berjalan yang tidak wajar dengan menggunakan otot lain lebih keras dan persendian secara berbeda, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan otot di kaki.
"Ini memiliki efek domino," kata Mendeszoon.
Dia menjelaskan bahwa kontraksi tendon Achilles menyebabkan lebih banyak fleksi pada lutut, memberikan tekanan pada pinggul dan mempengaruhi kelengkungan punggung.
Cakram di punggung juga bisa kehilangan kandungan air, mengalami herniasi, dan mulai terkompresi. Selain itu punggung bagian bawah bisa menegang dan kejang. Bahkan otot quad dan hamstring akan menjadi tidak seimbang.
"Itulah awal mula Anda mengalami masalah jaringan lunak, masalah lutut, atau tendonitis," kata Mendeszoon.
Pada dasarnya, sepatu hak tinggi dapat merusak postur tubuh dari ujung kaki hingga kepala. Mendeszoon bahkan menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan sepatu hak tinggi dan gangguan TMJ (nyeri rahang).